Selasa, 31 Desember 2013

Standar Pelaksanaan (SOP) Natural Water System - Budidaya Lele

Dalam Postingan lalu, saya pernah memposting tentang  Budidaya Lele Sangkuriang dengan Teknik Red Water System. Nah pada artikel ini sudah secara gamblang dijelaskan tatacara pelaksanaannya, namun jika ada yang merasa kurang lengkap, berikut ada SOP dari Group Komunitas NWS (natural water system).

CATATAN: Saya hanya menyampaikan (meng-copy) artikel dari group yang bersangkutan, segala hal yang berkaitan dengan artikel ini sepenuhnya milik Komunitas NWS (natural water system). Maksud saya mengampaikan agar teknik ini bisa terarsipkan sehingga mudah untuk di temukan jika ada petani/peternak yang memerlukan panduan tentang bagaimana cara membuat/melakukan Natural Water Sistem.

SOP Pelaksanaan Natural Water System (NWS )

Artikel, NWS, Kolam Lele, Kolam Tanah, Kolam Tembok, Kolam Terpal, Lele Dumbo, Lele Masamo, Management Air, Probiotik, Penelitian, Red Water System

GWS => BWS/Biofloc => RWS

KONSEP BUDIDAYA: 

Metode kesetimbangan ekosistem perairan

Persiapan Media: Kolam Tanah:
  1. Lumpur dasar kolam dibersihkan.
  2. keringkan selama 3 hari
  3. kasih kapur/dolomit/kaptan dgn dosis 200-250gr/m2
  4. isi air di 100cm.
  5. tambakan dolomit 100gr/m2
  6. tambahkan probiotik 5ml/m3 +30gr dedak + 1 ragi tape/m3
  7. tunggu 5-7hari bibit masuk.

Kolam Beton/Terpal:
  1. isi air 70cm
  2. tambahkan dolomit/kapur/kaptan dosis 100-150 gr/m3
  3. tambahkan probiotik 5ml/m3
  4. tambahkan 30gr dedak+ragi tape 1/m3
  5. tambahkan air yg udah jadi 30cm
  6. tunggu 5-7 hari bibit tebar

APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG

Red Water System (RWS) Instan

  1. 30gr/m3 dedak halus+1butir ragi tape/m3+5gr/m3 ragi tempe +air secukupnya, tutup rapat selama 3 hari
  2. Isi air 50cm dan + kan bahan di atas 
  3. Masukkan mill/dolomit 100-150gr/m3
  4. Masukkan bakteri lacto 10ml/m3
  5. Molase 50gr/m3
  6. Aerasi jalankan selama 3 hari
  7. Tinggikan air sampai 100cm 
  8. Tunggu 7 hari baru tebar

 Jika Sudah ada Air Merah:
  1. Isi 50cm
  2. Aplikasi semua seperti di atas 
  3. Hidupkan aerasi 24 jam
  4. Hari ke 5 air naikkan di 70cm
  5. Hari ke 7 naikkan ke 100cm
  6. Hari ke 10 siap tebar 
Catatan: Kenapa tidak ada SOP BWS/Biofloc karena BWS merupakan masa transisi sehingga media tidak stabil.

MANAGEMEN PAKAN 

  • Pemberian pakan setelah bibit normal
  • Dosis 5% - 1,5% dari berat total
  • Umur 3 - 15 hari 5% sehari 4x 
  • umur 15- 25 hari 4% sehari 3x
  • umur 25 - 35 hari 3% sehari 3x
  • umur 35 - 45 hari 3% sehari 2x
  • umur 45-60 hari 2,5% sehari 2x
  • umur 60 - panen 1,5% sehari 2x
  • Pakan harus dicampur probiotik [10 menit]
  • Tebar pakan dg merata,
  • Dosis pakan yg diberikan 80% dr jatah.

APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG

MANAGEMEN AIR 

GWS
  • Tiap 7 hari air diganti 30cm
  • Penambahan air harus diikuti penambahan -. Probiotik 5ml/m2 -. Dolomit/kapur/kaptan.30-50gr/m3 Saat pergantian air ikan di puasakan 24 jam. 
RWS
  • Ganti air jika terpaksa 30cm (air bawah)
  • Aplikasi bakteri lactobacilus 3ml/m3 
  • Aplikasi mill/dolomit 30 -50gr/m3
  • Dijalani 7 hr sekali
  • Saat aplikasi ikan puasa 24 jam
  • Semua aplikasi pagi hari
  • Aplikasi ragi tape 1butir/m3
  • Aplikasi ragi tempe 3gr/m3

PEMAKAIAN PROBIOTIK 
  • Dicampurkan pakan dg dosis 10ml/kg 
  • Ditambahi air/ tetes/gula merah baru dicampur pakan
  • Diamkan sekitar 5-10 menit
  • Tiap pemberian pakan wajib ditambahkan probiotik
Sumber: Adi Sadewa, Komunitas NWS (natural water system)

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Senin, 30 Desember 2013

DAPHNIA MAGNA - Pakan Larva Lele Sangkuriang

KULTUR "DAPHNIA MAGNA" UNTUK PAKAN LARVA BENIH LELE PENGGANTI CACING SUTRA

Daphnia, adalah jasad renik planktonik yang luar biasa cepat berkembang biak, sangat ideal sebagai pakan alami untuk larva dan benih ikan karena ukuran tubuhnya sesuai bukaan mulut larva dan benih ikan, memiliki kandungan gizi yang baik, dan mudah dicerna alat pencernaan benih ikan yang belum sempurna.

Daphnia Magna, diklaim hewan asal kawasan Amerika Utara yang berukuran lebih besar 10 X lipat dengan Daphnia lokal atau sering kita sebut kutu air raksasa, karena Daphnia mempunyai ukuran lebih besar, lebih cepat berkembangnya dan lebih mudah di budidayakan untuk keperluan pakan larva ikan, salah satunya larva ikan lele.

Artikel, Analisis, Fakta dan Data, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Penelitian, Tutorial
Pada saat telur ikan baru menetas, kebutuhan nutrisinya akan dipenuhi oleh kantung kuning telur (egg yolcsacc) selama 2-3 hari. Setelah kuning telur tersebut habis, larva ikan mulai membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

Saat itulah pakan alami hidup diperlukan oleh larva ikan sebagai sumber nutrisinya. Kebutuhan pakan alami hidup untuk larva ikan sangat spesifik karena selain kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan, ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan.

Daphnia memiliki sifat yang selalu aktif bergerak akan merangsang larva ikan untuk memangsanya. Pakan alami hidup ini merupakan pakan bagi benih ikan yang dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Selama ini para pembudidaya ikan sering mengganti pakan alami hidup untuk larva ikan seperti Daphnia atau Artemia dengan memberikan kuning telur matang dan susu bubuk pada larva ikan, namun kandungan lemak yang tinggi dalam telur dan susu akan menyebabkan kematian larva dan benih ikan menjadi sangat tinggi (50–60%), serta berakibat pula pada air kolam yang cepat kotor, keruh dan berbau amis. Selain itu kandungan energi metabolis dalam kuning telur sekitar 4.810 kkal/kg, hal ini terlalu tinggi bagi larva ikan sehingga menurunkan tingkat konsumsinya.

CARA KULTUR DAPHNIA MAGNA

  1. Siapkan air baru yang telah di endapkan minimal dalam 1 hari.
  2. Jika teman-teman ingin mengkultur Daphnia Magna di Aquarium (in-door) gunakan pompa aerator aquarium. Tetapi jika ingin mengkultur terkna sinar matahari langsung (our-door), maka aerator tidak diperlukan.
  3. Pakan Daphnia Magna yang paling baik dan cepat perkembangannya adalah Alga (air hijau) dari kolam lele yang diberikan setiap 3 hari sekali.
  4. Masukan starter (bibit) Daphnia ke dalam air Aquarium yang telah di siapkan, dan nyalakan aerator.
  5. Masukan Alga (air hijau) dari kolam lele sebanyak 5% dari jumlah air yang sudah ada di dalam Aquarium setiap 3 hari sekali. Setelah hari ke 3-4 sejak memasukkan starter ke Aquarium, maka jumlahnya akan menjadi 100 X lipat banyaknya.
  6. Pada hari ke 4 Anda bisa panen Daphnia sebanyak 80% dengan cara menyaringnya dengan saringan kain halus, dan berikan kepada larva lele. Sedangkan sisa Daphnia 20% dalam Aquarium dapat anda jadikan starter baru untuk melanjutkan budidaya Daphnia pada Aquarium yang sama atau ingin Anda sebarkan lagi ke 5-8 Aquarium lainnya untuk memproduksi Daphnia dalam kapasitas yang lebih banyak.

CATATAN TAMBAHAN DARI PARA AHLI :


Habitat Daphnia adalah perairan air tawar yang kaya bahan organik yang atau “green water”, meliputi danau, sungai, dan waduk. Daphnia adalah jenis zooplankton yang dapat tumbuh optimum pada suhu perairan sekitar 21 °C dan pH antara 6,5 - 8,5. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Daphnia adalah bakteri, fitoplankton (alga), dan detritus.

Perkembangbiakan Daphnia sangat cepat, dimana reproduksinya dimulai pada umur lima hari, dan selanjutnya setiap selang waktu satu setengah hari akan bereproduksi kembali dengan jumlah anak sekitar 39 ekor dari 1 induk. Sehingga bila dikalikan dengan umur hidup Daphnia 34 hari, maka selama hidupnya jasad renik ini mampu menghasilkan anak kurang lebih 558 ekor.

Daphnia sangat ideal sebagai pakan alami untuk larva dan benih ikan lele, karena ukuran tubuhnya yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan benih ikan, memiliki kandungan gizi yang baik, dan mudah dicerna dan diserap oleh alat pencernaan benih ikan yang masih belum terbentuk secara sempurna.

Kandungan protein Daphnia adalah 42,65%, nilai ini mencukupi syarat untuk memenuhi kebutuhan protein bagi larva dan benih ikan lele.
----

Sumber :
Prof. Ibnu Sahidhir, Peneliti Bidang Perikanan pada Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee, Provinsi Aceh.

Dirangkum dan ditulis kembali oleh :
Achmad Jauhari (Arie), Direktur Utama Radio KISS FM dan KISS TV Kabel Banda Aceh.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Sabtu, 28 Desember 2013

Hasil Penelitian Herbal Lele Sangkuriang Abah Nasrudin Bogor

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM SAMPLE CAIRAN "HERBAL LELE" ABAH NASARUDIN BOGOR PADA BBAP UJUNG BATEE ACEH

Seperti yang kami sebutkan pada artikel sebelumnya, bahwa sang Maestro Lele Indonesia Abah Nasarudin dari Bogor itu akan mengajarkan semua hal tentang Budidaya Ikan Lele yang baik kepada siapapun yang datang berguru padanya, kecuali satu hal yang ia rahasikan, yaitu Herbal Lele hasil produksi-nya yang diberikan kepada para Sarjana Lele Indonesia (SLI).
Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data

Setiap orang yang datang belajar budidaya lele pada Farm milik Abah Nas di Bogor itu selalu diberi oleh-oleh saat pulang ke daerah masing-masing berupa 1 (satu) botol Herbal Lele tersebut. Penggunaan herbal itu sendiri kabarnya hanya sekali saja dilakukan pada saat mempersiapkan air kolam hingga air berubah warnanya menjadi hijau sebelum benih ikan ditebarkan. Selanjutnya untuk menghijaukan air kolam-kolam berikutnya cukup diberi pancingan air kolam yang sudah hijau karena herbal tersebut.

Apa sesungguhnya kandungan dari Herbal Lele yang dirahasiakan oleh si pembuatnya itu? Mas Mohamad Sholihin dari Kota Bogor juga mengirimkan sample cairan Herbal Lele produksi Abah Nas itu ke Kota Banda Aceh untuk di periksa juga oleh Prof Ibnu Sahidhir di Laboratorium Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee, Provinsi Aceh.

Berikut hasil pemeriksaan sementara terhadap kandungan isi Herbal Lele itu :
  1. Cairan Herbal Lele Abah Nasarudin ber-bau Asam Laknat.
  2. Terdapat banyak Paramecium yang bergerak dengan menggetarkan silianya. Paramecium adalah salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350 um. Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi).
  3. Terdapat banyak bakteri asam laktat (Lactic Acid Bacteria), adalah kelompok bakteri gram-positif yang tidak membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Berdasarkan taksonomi, terdapat sekitar 20 genus bakteri yang termasuk bakteri asam laktat. Beberapa bakteri asam laktat yang sering digunakan dalam pengolahan produk pangan adalah Aerococcus, Bifidobacterium, Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus, dan Weissella.

    Bakteri asam laktat dapat melindungi dari pencemaran bakteri patogen, meningkatkan nutrisi, dan berpotensi memberikan dampa positif bagi kesehatan manusia.

    Kehadiran bakteri asam laktat yang sangat banyak dan padat pada cairan Herbal Abah Nas ini diduga dari hasil Fermentasi air seni dan kotoran hewan (kambing) beserta buah-buahan, dedaunan atau akar pohon tertentu.
  4. Terdapat unsur pelepah pohon pisang.
  5. Cairan herbal terdapat banyak kotoran.
  6. Kandungan herbal secara umum adalah amoniak hewan dan fosfat.

Kesimpulan sementara :

Isi herbal lele produksi Abah Nasarudin Bogor diduga terbuat dari hasil fermentasi air seni dan kotoran hewan (diduga kambing) dengan buah-buahan/pohon/akar tumbuhan tertentu sehingga menghasilkan banyak Paramecium dan bakteri asam laktat (Lactic Acid Bacteria).

Dibutuhkan waktu dan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komposisi bahan yang digunakan untuk produk herbal tersebut.

Penggunaan kotoran hewan sebagai pendukung budidaya ikan lele sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan dapat memicu kehadiran bakteri gram negatif seperti E-coli (Escherichia coli). Kini negara-negara di Eropa sangat mewapadai penyebaran bakteri E-Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor produk makanan dari sejumlah negara Asia yang dideteksi mengandung bakteri E-Coli.

Terlampir foto-foto hasil pemeriksaan Herbal Lele produksi Abah Nasarudin menggunakan mikroskop digital milik Laboratorium BBAP Ujung Batee Aceh:

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Terdapat banyak Paramecium dan bakteri asam laktat (Lactic Acid Bacteria) pada sample cairan
Herbal produksi Abah Nasaruddin Bogor

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Terdapat banyak kotoran hewan (diduga potongan kotoran kambing) pada sample cairan
Herbal produksi Abah Nasaruddin Bogor

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Terdapat banyak kotoran hewan (diduga potongan kotoran kambing) pada sample cairan
Herbal produksi Abah Nasaruddin Bogor


Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita semua.

Ucapan Terima Kasih kami kepada :
  1. Prof Ibnu Sahidhir, di Kota Banda Aceh
  2. Mohamad Sholihin, di Kota Bogor
  3. Seluruh teman-teman anggota group KLS yang telah memberikan dukungan moril-nya atas kelancaran kegiatanyang dimaksud serta terimakasih juga kepada Admin group KLS yang telah memberikan ruang untuk penyebarluasan informasi ini ke seluruh Indonesia.


Ane selaku admin mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya Kepada Achmad Jauhari Arie yang sudah mau meng-share hasil penelitian ini kepada kita semua.


Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Penelitian Air Kolam Lele Sangkuriang Abah Nasrudin

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM SAMPLE AIR KOLAM DARI FARM LELE ABAH NASARUDIN DI BOGOR PADA BBAP UJUNG BATEE ACEH 

(Air Kolam Usia 2 Tahun)

Kabar berita tentang keunggulan air kolam farm lele milik Maestro Lele Indonesia Abah Nasarudin di desa Gadong, Kec. Mega Mendung, Bogor - Jawa Barat semakin membahana ke seantero nusantara dan negara-negara tetangga setelah di ekspose oleh sejumlah media televisi swasta nasional yang juga diupload diYoutube.

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia,Fakta dan Data

Abah Nas yang tidak mengenyam pendidikan tinggi itu telah berhasil merintis usahanya dari nol hingga melahirkan ratusan pembudidaya lele hasil didikannya yang berasal dari Aceh hingga Papua dan negeri jiran yang lulusannya diberi gelar SLI (Sarjana Lele Indonesia). Semua hal dari pengalamannya selama ini melakukan budidaya ikan lele diajarkan kepada anak didiknya hanya dalam 3 (tiga) hari kuliah di Gadong Bogor, kecuali satu, yaitu tentang produk Herbal Ajaib-nya yang dirahasikannya itu.

Dalam diskusi singkat saya dengan Prof Ibnu tentang air kolam Abah Nas itu, memunculkan beberapa dugaan bahwa mungkin air kolam beliau mengandung Alga Spirulina Air Tawar yang Abah Nas sendiri tidak tau akan hal itu. Kehadiran Alga Spirulina dalam air kolam memang dapat membuat ikan lele semakin tahan banting dalam segala cuaca.

Untuk memastikannya, kami membutuhkan sedikit saja sample air kolam Abah Nas di Bogor itu untuk bisa kita periksa di Laboratorium Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee Aceh agar rasa penasaran itu bisa segera terjawab.

Alhamdulillah, ada seorang teman baik kita, Mohamad Sholihin dari Kota Bogor yang siap membantu untuk mengambil langsung sample air kolam milik Abang Nas di Desa Gadong, Kec. Mega Mendung, Bogor - Jawa Barat untuk dikirimkan langsung ke Kota Banda Aceh yang akhirnya tiba pada hari Jum'at kemarin (27/12/2013) via JNE. Terima kasih banyak mas Sholihin atas perjuangannya.

Dibawah guyuran hujan lebat kami membawa 2 botol sample air kolam dan 1 botol sample Herbal Ajaib milik Abah Nas dari Kota Banda Aceh kepada Prof. Ibnu Sahidhir yang telah menunggu kedatangan kami di Laboratorium BBAP Ujung Batee di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Berikut ini kami paparkan hasil pemeriksaan sample air kolam usia 2 tahun dari farm lele milik Abah Nasarudin Bogor yang periksa menggunakan mikroskop digital di Laboratorium beliau sebagai berikut :
  1. Air kolam usia 2 tahun milik Abah Nas mengandung, banyak Alga Spirulina ukuran 83,07 um, terdapat juga Alga Chlorella ukuran 7,54 um, dan Alga Closterium Moniliferum.
  2. Air kolam usia 2 tahun milik Abah Nas mengandung, banyak Bakteri Filamen.
  3. Air kolam usia 2 tahun milik Abah Nas mengandung Phytoplankton Coscinodiscus ukuran 27,16 um sebagai penyerap silikat.

Kesimpulan Sementara :

Kualitas air kolam 2 tahun itu sangat baik untuk pertumbuhan ikan lele karena mengandung Alga Spirulina, Alga Chlorella, Bakteri Filamen dan Phytoplankton Coscinodiscus. Keadaan air kolam seperti itu diduga akibat pemberian Herbal Ajaib produksi Abah Nasarudin yang dirahasiakan komposisinya itu yang juga akan kami paparkan hasil pemeriksaan Laboratorium-nya untuk teman-temansemua pada tulisan artikel berikutnya.

Pemeriksaan sample air kolam usia 2 tahun itu akan dilakukan lebih lanjut oleh Prof Ibnu Sahidhir pada kesempatan selanjutnya.

Berikut Foto-foto hasil penelitian/pemeriksaan air kolam menggunakan mikroskop digital milik Laboratorium BBAP Ujung Batee Aceh.
Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Alga Spirulina terdapat pada air kolam Abah Nasaruddin Bogor

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Alga Spirulina terdapat pada air kolam Abah Nasaruddin Bogor

Analisis, Penelitian, Management Air, Herbal, Rahasia, Fakta dan Data
Alga Chlorella dan Alga Closterium Moniliferum
terdapat pada air kolam Abah Nasaruddin Bogor
Ucapan Terima Kasih kami kepada :
  1. Prof Ibnu Sahidhir, di Kota Banda Aceh
  2. Mohamad Sholihin, di Kota Bogor
  3. Seluruh teman-teman anggota group KLS yang telah memberikan dukungan moril-nya atas kelancaran kegiatanyang dimaksud serta terimakasih juga kepada Admin group KLS yang telah memberikan ruang untuk penyebarluasan informasi ini ke seluruh Indonesia.

Ane selaku admin mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya Kepada Achmad Jauhari Arie yang sudah mau meng-share hasil penelitian ini kepada kita semua.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Sabtu, 21 Desember 2013

Budidaya Lele Sangkuriang dengan Teknik Red Water System

Wah ada informasi menarik dari KLS (Komunitas Lele Sangkuriang), Bahasannya tentang Red Water System. Red Water System menjadi salah satu cara baru dalam kegiatan budidaya ikan lele di Indonesia dengan memanfaatkan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dalam proses pembesaran benih ikan lele tanpa ganti air kolam hingga panen dengan cara fermentasi Yakult, Ragi Tape dan Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / GulaMerah).

Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.

Red Water System, Artikel, Kolam Lele, Management Air, Padat Tebar, Panduan, Tips dan Trik


Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.

Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang

1. Bahan-Bahan :
  1. Air Bersih = 18 liter.
  2. Yakult = 4 botol.
  3. Ragi Tape = 2 butir
  4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
  5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
  6. Jerigen 20 liter = 1 unit

2. Cara Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus) dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen yang telah berisi air bersih. Kocok jerigen selama 1-2menit agar semua bahan2 terlarut merata.

Simpan jerigen beserta bahan-bahan tersebut selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol.

3. Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :

Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.

Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat panen.

Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,

Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di dasar kolam.

Disarankan untuk memasang 2 titik selang aerasi udara, tujuan pemberian aerasi ini adalah untuk mengaduk bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang berada di dasar kolam agar dapat terus berada merata di semua area kolam.

4. Pemberian Pakan Ikan Lele
Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dibibis dulu dengan air hangat dan di angin-anginkan sebelum ditebar ke kolam. Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.

Kasus perut kembung pada benih lele sering juga terjadi saat peralihan pelet misalnya dari FF 999 menuju ke 781 (-1) dan seterusnya.
----

Sumber :
Prof. Ibnu Sahidhir, Peneliti Bidang Perikanan pada Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee, Provinsi Acehuntuk disebarluaskan kepada seluruh pembudidaya ikan lele di seluruh Indonesia sebagai salah satu alternatif pilihan dalam pembesaran ikan lele yang mudah dan efesien.

Dirangkum dan ditulis oleh :
Achmad Jauhari (Arie), Direktur Utama Radio KISS FM dan KISS TV Kabel Banda Aceh.


Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 18 Desember 2013

Kenali Lingkungan Hidup yang Ideal untuk Lele Sangkuriang

Dari sekian banyak postingan, saya sampai lupa untuk mengulas Kondisi lingkungan ideal atau Syarat lingkungan ideal untuk budidaya lele. Berhubung banyak stigma yang terkesan lele dapat hidup dalam kondisi apapun, maka ada baiknya kita melihat/mempelajari kondisi ideal yang harus di capai agar lele dapat hidup dan tumbuh dengan optimal.

kolam ideal, syarat hidup lele, lele sangkuriang
gambar dari KLS
Komponen utama dalam budidaya Lele Sangkuriang adalah Air. Air merupakan media tempat hidup dalam budi daya ikan. Kondisi air harus disesuaikan dengan kebutuhan optimal bagi pertumbuhan ikan yang dipelihara. Keberhasilan budi daya perairan banyak ditentukan oleh keadaan kuantitas dan kualitas air. Kuantitas air merupakan jumlah air yang tersedia yang berasal dari sumber air, seperti sungai, saluran irigasi, dan sumur bor untuk mengairi kolam budidaya. Sementara itu, kualitas air berupa sifat fisika, kimia dan biologi air. Sifat fisika meliputi suhu, kecerahan air, kekeruhan, dan warna air. Sifat kimia air meliputi derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (O2), karbo dioksida (CO2), amonia, dan alkalinitas, sedangkan sifat biologi air meliputi plankton, benthos, dan tanaman air. Variabel-variabel dalam kualitas air tersebeut akan mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup, dan perkembangabiakan ikan.

Ikan lele tidak terlalu membutuhkan debit air yang besar, seperti ikan mas atau tawes. Hal ini disebabkan lele mempunyai alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat mengambil oksigen bebas dari udara. Sumber air untuk usaha pembenihan harus bersih dan jernih. Biasanya air tersebut berasal dari air sumur baik dari sumur bor dengan menggunakan  pompa isap maupun sumur galian biasa. Air yang tidak memenuhi syarat dari segi kualitas air akan berakibat buruk terhadap kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Adapun kualitas air yang dianggap baik untuk kehidupan lele dapat dilihat dibawah ini.

Parameter
Kandungan air yang dianjurkan
Suhu
25-30 derajat Celcius
PH
6,5-8,5
Oksigen terlarut (O2)
> 3 mg/l
Amonia total
Maksimum 1 (mg/l total amonia)
Kekeruhan
Maksimum 50 NTU
Karbon dioksida (CO2)
Maksimum 11 (mg/l)
Nitrit
Minimum 0,1 (mg/l)
Alkalinitas
Minimum 20 (mg/l CaCO3)
Kesadahan total
Minimum 20 (mg/l CaCO3)

Sumber: Rifianto, 2000

Pertumbuhan ikan lele akan bagus jika dipelihara pada suhu air dan lingkungan yang hangat. Oleh karena itu, ketinggian lokasi budi daya disarankan tidak boleh lebih dari 600 m dpl. Air dengan kandungan oksigen yang rendah sekalipun dapat digunakan dalam budidaya lele karena lele mempunyai alat bantu pernapasan berupa labirin yang memungkinkan lele mengambil oksigen langsung di udara. Selain itu lele tidak memerlukan kualitas air yang jernih atau air mengalir, seperti ikan-ikan lainnya. Pada budidaya lele di kolam air tergenang, lele masih dapat hidup dan berkembang selama air kolam tidak terpolusi oleh unsur polutan seperti amonia. Perubahan suhu yang terlalu ekstrim akan menyebabkan ikan stress yang akhirnya akan menyebabkan kematian ikan.

Sumber: Mahyuddin, Kholish,”Panduan Lengkap Agribisnis Lele”, Jakarta: Penebar Swadaya, 2011. 

Semoga Bermanfaat.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Selasa, 17 Desember 2013

Tips - Cara mem-fillet Ikan Lele Sangkuriang

Dalam postingan lalu, (Cek disini tentang Harga jual Lele Sangkuriang Rendah? coba jadikan Fillet Ikan). nah sekarang kita akan bahas bagaimana cara mem-fillet ikan lele sangkuriang supaya siap dipasarkan di pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan untuk mendongkrak harga lele sangkuriang yang cenderung rendah.

Gambar dari google images
Caranya dalam bentuk gambar saja yah hehe (soalnya dari sumber yang saya dapatkan berupa gambar).

Hati hati, gambar mengandung material yang mungkin bagi sebagian orang menakutkan (gambar mengandung darah), harap bijaksana dalam membaca artikel ini hehe.

Disarankan jika ingin fillet ikan lele bisa tahan lama berada di lemari es ikan milik supermarket dan minimarket, sebelumnya fillet di kemas dulu dengan plastik dalam dan udaranya disedot menggunakan alat Vacum Udara agar di dalam plastik kemasan tidak terdapat udara lagi, Selanjutnya dapat dimasukkan pada plastik kedua yang sudah diber merek dagang (bila ada hehe).

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele

fillet ikan, lele sangkuriang, tips mengolah lele


Silahkan selamat mencoba.

Sumber: Achmad Jauhari Arie II (Komunitas Lele Sangkuriang)

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Minggu, 15 Desember 2013

Harga jual Lele Sangkuriang Rendah? coba jadikan Fillet Ikan

Banyak konsumen ikan memang agak riskan membeli ikan lele yang masih hidup, selain tak berani membersihkannya karena masih dalam keadaan hidup takut di patil, juga tak sedikit pula yang merasa sangat repot membersihkan ikan yang satu ini.

Fillet ikan lele Sangkuriang kini menjadi pilihan banyak konsumen pasar modern seperti di supermarket, swalayan maupun minimarket di Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal ketimbang membeli ikan lele yang masih hidup di pasar ikan tradisional. Sementara di negara-negara maju, fillet ikan lele telah lama di sukai masyarakatnya.

analisis, panduan, panen, pasca panen, pemasaran, tips dan trik
Ketimbang pusing mikirin harga ikan lele konsumsi yang harganya tak naik-naik di daerah masing-masing, kenapa tidak kita coba olah sendiri saja hasil panen ikan lele kita dalam bentuk fillet yang dikemas dengan plastik dan di titipkan beberapa kilogram pada lemari es ikan sejumlah supermarket dan mini market, ataupun ditawarkan kepada hotel dan restaurant di daerah kita masing-masing?

Siapa tau dengan bentuk fillet, ikan lele semakin digemari oleh masyarakat Indonesia, bila perlu dalam packing fillet ikan lele juga disertai beberapa foto copy brosur tentang resep masakan ikan lele yang enak untuk bisa dicoba oleh para konsumen.

Jika di daerah teman-teman belum pernah terdapat produk fillet ikan lele di pasaran, tidak ada salahnya melakukan promosi fillet ikan lele secara gratis dahulu di swalayan, supermarket dan minimarket yang disertai dengan resep2 masakan ikan lele fillet yang maknyuss dengan merek dagang sendiri.

Apabila konsumen mulai menyukainya, maka bukan hanya kolam-kolam pembesaran ikan lele Sangkuriang saja yang teman-teman miliki, tetapi sekaligus teman-teman dapat merekrut warga lokal menjadi tenaga kerja untuk ikut membantu mengolah ikan lele Sangkuriang menjadi fillet.

Trus bagaimana cara memfilet lele? klik disini: Tips - Cara mem-fillet Ikan Lele Sangkuriang

Sumber:  Achmad Jauhari Arie II (Komunitas Lele Sangkuriang)

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Jumat, 13 Desember 2013

Resep - Ikan Lele Bakar Asam Mangga

Satu lagi olahan lele (bisa sangkuriang atau strain yang lain) yang bisa anda aplikasikan dirumah. Resep yang satu ini berasal dari negara tetangga Malaysia. Namanya Ikan Lele Bakar Asam Mangga. Silahkan disimak:

resep, ikan bakar, lele bakar, lele sangkuriang

Bahan-Bahan :

  1. 1 ekor ikan Lele Sangkuriang dicuci bersih.
  2. sedikit garam
  3. sedikit kunyit serbuk

Cara Pengolahan Ikan Lele :

Lumurkan garam dan kunyit pada ikan Lele Sangkuriang kemudian bakar /panggang sehingga garing.

Bahan Air Asam :
  1. 1 genggam asam jawa – diperas dan diambil airnya
  2. 1 cawan air
  3. 4 buah cabai rawit digiling halus.
  4. 2 buah cabai merah digiling
  5. 1 buah tomat dirajang
  6. sedikit garam dan gula
  7. sedikit terasi/belacan, dibakar dahulu kemudian digiling
  8. 1/2 buah lemon, boleh gantikan dgn jeruk manis

Bahan lain :

  1. 1 buah bawang besar, dipotong dadu ataupun dirajang
  2. Tomat dipotong-potong panjang
  3. 1 buah cabai merah di iris tipis

Cara Membuat :

  1. Campurkan semua bahan air asam diatas dalam blender dan giling sampai halus, kemudian campurkan semua bahan yang digiling halus tadi dgn cabai merah yang dipotong tipis dan juga bawang, tomat yang dipotong-potong.
  2. Aduk semua bahan dan hidangkan bersama dgn ikan Lele Sangkuriang bakar tadi.

Selamat mencoba dan selamat menikmati.

Sumber : Nur Suhainiza Ramli, Kuala Lumpur, Malaysia. Komunitas Lele Sangkuriang

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Kamis, 12 Desember 2013

Penggunaan Pupuk Kandang untuk Menumbuhkan Plankton

Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Selain menjadi salah satu dari masukan dalam bercocok tanam, pupuk kandang merupakan bahan baku bagi berbagai resep pupuk organik cair.

pupuk kandang, kolam lele, lele sangkuriang
Pupuk kandang (wikipedia.org)
Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun demikian, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.
Ppupuk kandang yang berasal dari Kotoran Hewan untuk menumbuhkan plankton pada budidaya ikan lele (baik lele sangkuriang ataupun lele jenis lainnya) lebih aman digunakan karena :
  • berasal dari bahan organik (bukan kimia)
  • tidak akan meningkatkan COD (yang menyebabkan kadar oksigen terlarut berkurang)
  • tidak meracuni ikan akibat akumulasi NH3 dan NO2
  • tidak terikat dengan lumpur didasar kolam yang dapat meningkatkan keasaman tanah

Penggunaan pupuk kandang memang terkadang akan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen di kolam, untuk itu 1-2 hari sebelum bibit masuk perlu dilakukan sterilisasi pada air kolam untuk membunuh virus bakteri dan jamur pada kolam.

Dan menumbuhkan bakteri positif pada kolam dengan probiotik yang disiramkan ke kolam. Untuk sterilisasi air kolam dapat menggunakan EM4, sedangkan untuk mengisi bakteri positif pada air kolam dapat menggunakan bahan bahan herbal untuk meminimalkan amoniak dan bahan beracun lainnya.

Catatan:  pupuk kandang dan Kotoran hewan secara fungsi itu berbeda, pupuk kandang adalah kotoran hewan yang sudah melalui proses fermentasi terlebih dahulu (bakteri patogen sudah mati).

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 11 Desember 2013

Meningkatkan Oksigen Terlarut pada Air Kolam Lele

Air mengandung oksigen dalam jumlah yang tertentu, tergantung dari kondisi air itu sendiri, Oksigen juga memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik dalam air. Selain itu, oksigen juga menentukan kondisi biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan.

Meningkatkan Oksigen Terlarut pada Air Kolam Lele
Gambar: greenerpackage.com
Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun.


Beberapa proses yang menyebabkan masuknya oksigen ke dalam air yaitu:
  1. Diffusi oksigen dari udara ke dalam air melalui permukannya, yang terjadi karena adanya gerakan molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan molekul air sehingga O2 terikat didalam air. Proses diffusi ini akan selalu terjadi bila pergerakan air yang mampu mengguncang oksigen, karena kandungan O2 didalam udara jauh lebih banyak. Menurut penelitian, air murni 1000 cc pada suhu kamar mengandung 7 cc O2, sedangkan udara murni suhu pada kamar mengundang 210 cc O2. Dari gambaran tersebut, maka air relatif mudah melepaskan O2 ke udara.

    Dari imbangan tersebut di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
    • Tercapainya imbangan O2 di air dan di udara, tergantung dari jumlah molekul-molekul zat (garam-garam) yang larut di dalam air (dalam satuansatuan tertentu), sebab jumlah tersebut yang menentukan kemungkinan terbentuknya molekul-molekul dan menentukan pula jumlah banyaknya molekul-molekul gas yang meninggalkan air lagi. Air yang mengandung garam-garam pada kadar O2 yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara lebih cepat, bila di bandingkan dengan air suling.
    • Kemungkinan bertubrukan molekul air di tentukan oleh suhu air. Makin tinggi suhu air,makin rendah jumlah oksigen yang dapat di kandung/ di ikat oleh air. Artinya; jika suhu air tinggi, maka air itu dengan kadar oksigen yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara, sehingga penambahan oksigen lebih lanjut tidak akan meningkatkan oksigen terlarut dalam air. Dalam kegiatan budidaya ikan sifat tersebut penting artinya, terutama dalam pengangkutan ikan hidup, pemeliharaan ikan di akuarium, atau pemeliharaan ikan secara tertutup pada Recyle Sistem.
    • Pada pengangkutan ikan sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari waktu suhu udara masih relatif rendah, sehingga goncangan airnya yang terjadi akan mampu meningkatkan difusi 02 kedalam air. Pada pemeliharaan ikan diakuarium atau pada tempat yang terbatas, pemberian lampu, yang mengakibatkan suhu air meningkat, akan menurunkan kemampuan air mengikat.
  2. Diperairan umum, pemasukan oksigen ke dalam air terjadi karena air yang masuk sudah mengandung oksigen, kecuali itu dengan aliran air, mengakibatkan gerakan air yang mampu mendorong terjadinya proses difusi oksigen dari udara ke dalam air.
  3. Hujan yang jatuh,secara tidak langsung akan meningkatkan O2 di dalam air, pertama suhu air akan turun, sehingga kemampuan air mengikat oksigen meningkat, selanjutnya bila volume air bertambah dari gerakan air, akibat jatuhnya air hujan akan mampu meningkatkan O2 di dalam air.
  4. Proses Asimilasi tumbuhtumbuhan. Tanaman air yang seluruh batangnya ada didalam air di waktu siang akan melakukan proses asimilasi, dan akan menambah O2 didalam air. Sedangkan pada malam hari tanaman tersebut menggunakan O2 yang ada didalam air.

Pengambilan air O2 didalam air disebabkan oleh:
  • Proses pernafasan binatang dan tanaman air.
  • Proses pembongkaran (menetralisasi) bahan-bahan organik.
  • Dasar perairan yang bersifat mereduksi, dasar demikian hanya dapat di tumbuhi bakteri yang anaerob saja, yang dapat menimbulkan hasil pembakaran.

Menurut Brown (1987) peningkatan suhu 1o C akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10%. Hubungan antara oksigen terlarut dan suhu dapat dilihat pada Tabel 1. yang menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen semakin berkurang.

Tabel 1

Sumber: facebook.com/tokomajubersama (dengan beberapa tambahan)

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Minggu, 08 Desember 2013

ARTEMIA - Pakan Larva Lele Pengganti Cacing Sutra

Bagi pembenih lele, pakan alami memang cukup susah untuk di dapatkan, misalnya kutu air, atau cacing sutra. Nah untuk pakan larva, anda bisa gunakan Artimia sebagai bahan pakan bagi Larva Lele anda. Artemia merupakan pakan alami yang banyak digunakan dalam usaha pembenihan ikan dan udang, karena kandungan nutrisinya baik. 

Pakan Larva Lele
Artemia masih tetap merupakan bagian yang esensial sebagai pakan larva ikan dan udang diunit pembenihan. Keberhasilan pembenihan ikan bandeng, kakap dan kerapu juga memerlukaan ketersediaan Artemia sebagai pakan alami esensialnya, serta dengan adanya kenyataan bahwa kebutuhan Artemia untuk larva ikan kakap dan kerapu 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan larva udang, maka kebutuhan cyste Artemia pada tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat (Raymakers dalam Yunus, dkk., 1994)

Berikut tata-cara membudidayakan Artemia.

Siapkan botol air mineral ukuran 1 liter dan potong bagian bawah botol. Kemudian gunakan tali untuk gantungan botol. Lubangi tutup botol untuk penempatan selang udara Oxygen.
Pakan Larva Lele

Siapkan Garam Ikan 1 sendok makan.
Pakan Larva Lele

Masukkan Garam 1 Sendok makan ke dalam botol.
Pakan Larva Lele

Siapkan 1 sendok SERA Artemia Mix atau Supreme Plus.
Pakan Larva Lele

Masukkan SERA Artemia Mix atau Supreme Plus ke dalam botol .
Artemia, Pakan Larva Lele

Masukan Air Mineral Bersih pada botol hingga hampir penuh.
Artemia, Pakan Larva Lele

Hidupkan mesin pompa udara untuk mensuplai Oxygen pada botol

Artemia, Pakan Larva Lele

Biarkan proses itu bekerja selama 24 jam
Artemia, Pakan Larva Lele

Setelah 24 jam. matikan mesin pompa udara, dan biarkan air dalam botol diam sekitar 20 menit. Bayi Artemia akan mengendap atau berada di bagian bawah botol.
Artemia, Pakan Larva Lele

Selanjutnya saring Artemia yang berwarna orange itu dengan saringan kain yang paling halus (boleh pakai saringan teh), Bilas Artemia dengan air mineral bersih pada saat masih di dalam saringan yang sama sebanyak 2 kali. Selanjutnya Artemia siap diberikan kepada Larva Lele atau Larva Ikan Hias sebagai pengganti Cacing Sutra yang sulit diperoleh dan sedikit repot dalam pembudidayaannya.

Artemia, Pakan Larva Lele

    Semoga Berkah dan Bermanfaat

    Sumber: Komunitas Lele Sangkuriang

    Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
    Salam Patilers