Minggu, 14 Juli 2013

Teknik Budidaya Lele Sangkurang ala abah Nasrudin - Pembesaran

Saya pernah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh salah seorang pengurus ALSI (Asosiasi Lele Sangkuriang Indonesia), yang memang sangat dekat dengan Abah Nasrudin. Tapi agak bingung merangkum hasil dari pelatihan itu walaupun memang cukup mudah untuk dipraktekan. Agar ilmunya manfaat dan bertambah banyak yang mendalami budidaya Lele Sangkuriang ini, saya ingin merangkum hasilnya dan meng-sharenya di blog ini.

Gambar dari https://www.facebook.com/groups/komunitaslelesangkuriang/
Eh pas liat-liat kaskus - judul threadnya kalo gak salah New budidaya lele (pembenihan-pembesaran), ternyata ada peserta lain yang juga pernah ikut pelatihan dan membuatkan rangkuman. Saya rasa rangkumannya bagus dan mudah untuk diikuti. Saya juga menambahkan beberapa pengalaman pribadi didalamnya. Berikut rangkumannya mudah-mudahan bisa menjadi panduan singkat bagi yang ingin memulai budi daya lele sangkuriang.

Parameter dasar pembesaran ikan lele yang dipakai:

  • Kolam yang dipakai kolam tembok atau terpal dengan ukuran 10m2 atau contoh 2x5meter dengan tinggi sekitar 1-1,5 meter.
  • Bibit yang dipakai adalah ukuran 7/8
  • Padat tebar 100 ekor/m2 (untuk beginner) dan maksimal 150 ekor/m2 yang sudah profesional
  • Tidak dilakukan pergantian air selama masa budidaya, kecuali karena penanggulangan penyakit
  • Lele panen pada ukuran 7-8ekor/kg

Persiapan air kolam:

  1. Air bisa memakai air dari sumber mana saja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, supaya koporit menguap.
  2. Isi kolam hingga ketinggian 50cm
  3. Beri pupuk kandang yang sudah diletakkan di dalam karung (Teh celup lele) dan diikat serta digantungkan hingga setengah karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1-1,5 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10-15 kg
  4. Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 2 liter air serta ditambahkan 4 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal hanya bisa didapatkan di Abah Nasruddin atau kadernya saja. (Saya tidak memakai pupuk kandang dan sebagai gantinya memakai pupuk organik cair supaya lebih simple)
  5. Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang (pengalaman pribadi pada hari ke 4-5 akan kelihatan hijau), setelahnya akan semakin pekat.
  6. Tunggu selama 8 hari dan kemudian angkat pupuk kandang dari kolam
  7. Keesokan harinya benih siap ditebar (hari ke-9). Tebar pada pagi hari  sebelum jam 11 pagi kalau mau tebar pagi atau kalau mau sore tebar setelah jam 3 sore. (Saya pernah tebar jam 1 siang banyak yang sekitar patilnya jadi berwarna merah. Tebar secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5-10 menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.)

 

Pemilihan benih

Benih bisa dari jenis apapun: sangkuriang, dumbo atuapun phyton, asalkan sehat dengan ciri-ciri sbb:
  1. Gerakan ikan aktif
  2. Tidak terdapat luka
  3. Kumit/sungut tidak patah
  4. Sekitar patil tidak berwarna kemerahan
  5. Tidak ada white spot / bintik putih

Pemberian pakan:

  1. Setelah ditebar, lele baru diberi makan setelah 12 jam kemudian, karena untuk adaptasi dan masih banyak makanan alami di kolam.
  2. Tahap pertama menggunakan 781-1 atau setara sebanyak 3 kg untuk 8-10 hari. Pelet diberikan 3x sehari.
  3. Setelah pakan tersebut habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm
  4. Tahap kedua menggunakan 781-2 atau setara sebanyak 5 kg untuk 8-10 hari. Pemberian pelet dinaikkan menjadi 4x sehari.
  5. Setelah habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm.
  6. Tahap ketiga menggunakan 781 atau setara sebanyak 22 kg untuk 8-10 hari dan pemberian pakan 5-6 kali sehari,
  7. Sama dengan sebelumnya, jika pakan sudah habis, maka air kolam ditambahkan ketinggiannya sebanyak 10cm.
  8. Tahap keempat dilakukan pemberian pakan sebayak 70 kg hingga panen. Dapat dilanjutkan dengan memakai 781, akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL/sinta ataupun menggunakan pakan alternatif seperti sosis bs, ayam tiren, ika runcah dsb.

Tips dalam pemberian pakan

  1. Pakan dicampur terlebih dahulu dengan air matang secukupnya hingga lembab, supaya tidak melukai organ pencernaan lele dan menghindari pelet mengembang di perut yang mengakibatkan kembung. Ane campur dengan sedikit probiotik, supaya bisa lebih maksimal tercerna dan sedikit terbuang menjadi feses.
  2. Usahakan pemberian pakan diatas jam 9 pagi dan dibawah jam 12 malam. Dan tunggu 1 jam untuk pemberian pakan setelah turun hujan. Dan jika terlihat akan turun hujan lebat, usahakan tidak memberi makan terlebih dahulu.
  3. Usahakan jangan sampai ada pelet yang tersisa di dalam kolam, karena akan memperburuk kondisi air.

Panen

Pengalaman dari pemberi training mengatakan bahwa dari metode diatas akan diperoleh panen antara 130-140kg pada sekitar 50-60 hari setelah tebar bibit. Dengan kematian dibawah 5%.

Menurut pengalaman pribadi saya, kematian dibawah 2%, panen pada usia 50-60 hari (namun diperlukan penyortiran untuk menyeragamkan ukuran)
Mudah-mudahan bisa jadi pencerahan buat temen-temen yang lain.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar