Setiap hewan ternak memiliki standar tersendiri agar dapat hidup dengan baik sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Bagai mana dengan Lele Sangkuriang? Sama saja. Namun stigma yang terbentuk di masyarakat mengenai lele sangkuriang khususnya, dan lele pada umumnya sangat mengkhawatirkan. Anggapan bahwa lele adalah hewan kuat yang dapat hidup bahkan dalam genangan air limbah membuat para peternak terkesan "ceroboh" membudidayakan Lele Sangkuriang.
Gambar dari https://www.facebook.com/groups/komunitaslelesangkuriang/ |
Lele Sangkuriang adalah keturunan dari lele dumbo yang berasal dari Africa selatan dan tergolong kepada keluarga cat fish. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun, lele dumbo yang ada di Indonesia semakin menurun kualitasnya, ini diakibatkan sering terjadinya perkimpoian satu keturunan (inbreeding) untuk itu Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) memutuskan untuk melakukan pemurnian kembali. Betina keturunan kedua lele dumbo asli dari Afrika Selatan (F2) dikimpoikan dengan pejantan keturunan keenam yang lokal (F6). Bagaikan ibu mengawini anak lelakinya sendiri, sehingga anakan yang dihasilkan kemudian dinamakan Lele Sangkuriang.
Nah untuk dapat hidup dengan baik, serta menjamin kualitas pertumbuhannya supaya tidak terjadi penurunan kualitas, Berikut syarat Hidup Lele Sangkuriang agar dapat hidup dan tumbuh maksimal:
- Ikan lele dapa hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 25-28*C. Adapun untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.
- Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen)
- Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
- Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
- Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.
- mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan)bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar