Ada-ada aja hambatannya dalam menjalankan usaha ini (budidaya lele sangkuriang). Salah satunya adalah parasit yang berkembang pada kolam dan menghambat pertumbuhan dari lele sangkuriang yang kita budidayakan.
Ciri-ciri ikan terkena penyakit yang disebabkan oleh parasit biasanya terdapat bintik-bintik yang berwarna putih pada lapisan kulit serta sirip dan insang. lalu bagaimana mengatasinya? apakah obatnya? dan bagaimana melakukannya? hmmm, ternyata parasit dapat di atasi dengan menggunakan tanaman herbal yang ada disekitar kita. Salah satunya adalah daun sirih. berikut analisis yang saya dapatkan dari forum (kaskus)
Khasiat sirih digunakan sebagai styptic (penahan darah) dan vulnerary (obat luka pad kulit) juga berdaya guna sebagai antioksida, antiseptik, fungisida, dan bakterisidal. Hal ini jelas bahwa daun sirih yang mengandung minyak atsiri bersifat menghambat pertumbuhan parasit dan pada penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa atsiri daun sirih dapat menghambat pertumbuhan parasit protozoa pada ikan, namun dalam penerapannya harus memperhatikan ketahanan ikan terhadap air rebusan daun sirih tersebut. konsentrasi yang terlalu tinggi dapat berpengaruh negatif tidak hanya terhadap parasit tapi juga terhadap ikan.
Hasil penelitian menunjukan pengobatan dengan cara perendaman menggunakan bahan alami daun sirih dapat menghambat perkembangbiakan parasit lchthyophthirius multifiliis. pada konsentrasi 8,3 ppt daun sirih, tingkat mortalitas parasit lch mencapai 99,4 %. sedangkan konsentrasi terbaik perendaman dengan daun sirih yang aman untuk ikan dan efektif untuk menanggulangi parasit lch adalah pada 6,7 ppt dengan tingkat mortalitas lch sebesar 86,28% selama 12 jam perendaman.
Hasil pengamatan terhadap gejala klinis dari ikan sebellum dan sesudah perendaman dengan daun sirih menunjukan perbedaan yang nyata. sebelum perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan gejala terdapat bintik-bintik putih kecil berwarna putih pad akulit, sirip dan insang.
Sering juga tampak selaput putih abu-abu pada lensa mata ikan. ikan yang telah terinfeksi berat oleh parasit ini akan tampak lemah, sering menyendiri dan menggosok-gosokan ke dasar kolam. selanjutnya ikan akan mengapung atau berada pada permukaan bila mana insang sudah penuh kista parasit lchthyophthirius multifiliis.
Parasit lch yang menyerang insang mengakibatkan insang berwarna merah kehitaman, lamella insang berwarna pucat dan hilangnya fungsi insang, setelah perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan perubahan seperti warna pada tubuh kembali cerah dimana bintik tubuh yang ada pada kulit sudah hilang, juga pada sirip ekor, punggung, dada dana perut. Kondisi mata kembali seperti pada saat ikan masih sehat yaitu kehitaman pada lensa mata tampak bening.
Senyawa-senyawa chavicol, alilpirokatekol, kavibetol, kavibetol asetat dan alipirolatekoldiasetat masing-masing pad akadar 200 ug/ml daoat membunuh sempurna C.elegans.
Penggunaan daun sirih untuk pengendalian parasit helminths pada ikan perlu melalui uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimal daun sirih yang dapat menghambat pertumbuhan parasit helminths tetapi aman digunakan untuk ikan.
Selain itu, dalam melakukan pengobatan juga perlu dipertimbangkan cara parasit melakukan penetrasi ke ikan yang akan menentukan metode pengobatan yang dipilih. ukuran ikan, dan spesies ikan yang akan diobati. ukuran dan spesies yang berbeda akan menghasilkan sensivitas yang berbeda terhadap obat yang diaplikasikan
Hasil penelitian menunjukan pengobatan dengan cara perendaman menggunakan bahan alami daun sirih dapat menghambat perkembangbiakan parasit lchthyophthirius multifiliis. pada konsentrasi 8,3 ppt daun sirih, tingkat mortalitas parasit lch mencapai 99,4 %. sedangkan konsentrasi terbaik perendaman dengan daun sirih yang aman untuk ikan dan efektif untuk menanggulangi parasit lch adalah pada 6,7 ppt dengan tingkat mortalitas lch sebesar 86,28% selama 12 jam perendaman.
Hasil pengamatan terhadap gejala klinis dari ikan sebellum dan sesudah perendaman dengan daun sirih menunjukan perbedaan yang nyata. sebelum perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan gejala terdapat bintik-bintik putih kecil berwarna putih pad akulit, sirip dan insang.
Sering juga tampak selaput putih abu-abu pada lensa mata ikan. ikan yang telah terinfeksi berat oleh parasit ini akan tampak lemah, sering menyendiri dan menggosok-gosokan ke dasar kolam. selanjutnya ikan akan mengapung atau berada pada permukaan bila mana insang sudah penuh kista parasit lchthyophthirius multifiliis.
Parasit lch yang menyerang insang mengakibatkan insang berwarna merah kehitaman, lamella insang berwarna pucat dan hilangnya fungsi insang, setelah perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan perubahan seperti warna pada tubuh kembali cerah dimana bintik tubuh yang ada pada kulit sudah hilang, juga pada sirip ekor, punggung, dada dana perut. Kondisi mata kembali seperti pada saat ikan masih sehat yaitu kehitaman pada lensa mata tampak bening.
Senyawa-senyawa chavicol, alilpirokatekol, kavibetol, kavibetol asetat dan alipirolatekoldiasetat masing-masing pad akadar 200 ug/ml daoat membunuh sempurna C.elegans.
Penggunaan daun sirih untuk pengendalian parasit helminths pada ikan perlu melalui uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimal daun sirih yang dapat menghambat pertumbuhan parasit helminths tetapi aman digunakan untuk ikan.
Selain itu, dalam melakukan pengobatan juga perlu dipertimbangkan cara parasit melakukan penetrasi ke ikan yang akan menentukan metode pengobatan yang dipilih. ukuran ikan, dan spesies ikan yang akan diobati. ukuran dan spesies yang berbeda akan menghasilkan sensivitas yang berbeda terhadap obat yang diaplikasikan
Referensi: http://old.kaskus.co.id/showpost.php?p=379744471&postcount=95
Semoga bisa sedikit meringankan agan-agan peternak lele sangkuriang
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar