Jumat, 21 Maret 2014

Kiat Budidaya Lele di Kolam Tanah

Budidaya lele di kolam tanah? Kenapa tidak, salah satu keunggulan kolam tanah adalah karena tanah dengan mikroorganisme yang ada di tanah dalam batas-batas tertentu mampu mendaur ulang bahanbahan organik sehingga tidak menjadi ammonia dan tentunya tidak diperlukan treatment air sebagaimana jika itu dilakukan di kolam terpal.

Artikel, Fakta dan Data, Kolam Lele, Kolam Tanah, Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Masamo, Lele Phyton, Lele Sangkuriang, Management Air, Panduan, Tips dan Trik,
Google Images
Syarat Tanah : mampu menahan massa air dan tidak bocor.
Bentuk kolam : Persegi empat dengan kemiringan 35% dan bila memungkinkan dilengkapi dengan pintu air.
Persiapan kolam :
  • Kedalaman kolam 115 cm
  • Pengeringan 57 hari
  • Pengapuran dengan kapur pertanian (dolomite) 100gr /m2 fungsinya untuk memperbaiki PH tanah.
  • Dapat juga dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 200gr/m2
  • Masukkan air 510 cm biarkan 3 hari agar ada proses mineralisasi (proses pembentukan mineral)
  • Tambahkan air sampai 40cm, diamkan 35 hari sampai fitoplanton tumbuh yang ditandai warna air yang menjadi kehijauan.

PENEBARAN BENIH
  • Seperti biasa pilih benih yang unggul dan berkualitas serta sehat
  • Lakukan aklimatisasi (upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi ke lingkungan baru yang akan dimasukinya) dengan memasukkan benih beserta kantong plastiknya sekitar 30 menit  1 jam. Setelah itu benih bisa ditebar.
  • Padat tebar : air statis : 200 ekor/m2 jika ada aliran air (kecil) kepadatan dapat ditambah hingga 300400 ekor/m2
  • Ketinggian air ditambah seiring dengan pertumbuhan lele sampai mencapai 11,5m

PEMAKAIAN JARING & SORTIR
Pemakaian jaring kotak ukuran kecil di sisi kolam tanah disarankan untuk penebaran benih. Ini untuk memudahkan pemberian pakan dan proses sortasi. Jika lele sudah cukup kuat dan daya jelajahnya sudah jauh, jaring dapat diangkat dan benih ditebar di kolam. Proses sortir tidak perlu dilakukan lagi di kolam tanah apalagi kolamnya luas (susah dan makan tenaga/waktu).

PAKAN
Pakan : beri pakan yang berkualitas 34 kali sehari untuk benih sampai sangkal. 2 x sehari untuk lele remaja – panen (pagi dan sore/petang) 3% secara bertahap turun ke 2,5% dari bobot massa lele. Pemberian pakan 80% dari daya kenyang lele. Hindari overfeeding atau pakan alternatif yang dapat merusak kualitas air.

KOLAM AIR STATIS
Untuk kolam statis, termasuk yang sumber airnya dari air buangan rumah tangga, bila kolam mulai berbau buang air dasar kolam 2030% dan tambahkan air baru. Bisa menggunakan pompa air.
Sistem RWS (Red Water System) dapat juga diterapkan.

SUMBER AIR
Jika sumber air dari sungai kecil/saluran irigasi, metode penggantian air secara berkala dapat diterapkan (baca postingan : BUDIDAYA LELE MEMANFAATKAN POTENSI ALAM)
Jika kolam tanah yang mempunyai sumber mata air sendiri atau di rawa/situ yang biasanya posisinya rendah dimana kita tidak bisa memanfaatkan gaya gravitasi, maka pengeringan dll diatas tentu tidak bisa dilakukan. Pemakaian jaring kecil untuk benih dan jaring lebar untuk pembesaran bisa dilakukan.

Kalau dikelola dengan baik, banyak pembudidaya di Boyolali yang sukses dengan budidaya lele di kolam tanah. Biaya murah hasil memadai.

Semoga bermanfaat.... mohon koreksi.

Sumber:
  • https://www.facebook.com/upr.progomandiri
  • https://www.facebook.com/groups/komunitaslelesangkuriang

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar