Kamis, 30 Januari 2014

Langkah-langkah Pemijahan Buatan dengan cara Streeping (Pengurutan)

Satu lagi postingan menarik di KLS, member-member kls memang tidak sungkan-sungkan dalam berbagi ilmu. berikut adalah postingan tentang Langkah-langkah Pemijahan Buatan dengan Cara Streeping (pengurutan) dari agan Rudi Raisya.

Analisis, Artikel, Cacing, Sutra, Fakta, Data, Kisah, Sukses, Lele, Sangkuriang, Panduan, Tips, Trik, Pembenihan
Assalamualikum Wr.Wb.
Para aganagan KLS Berikut saya jabarkan proses pemijahan secara Buatan Streeping (pengurutan). langsung aja ya gan.

Bismilahirrahmanirrahiim
Pemijahan secara buatan yaitu perlakuan pemijahan. pembuahan dilakukan oleh campur tangan manusia. proses pengeluaran telurnya menggunakan proses streeping (pengurutan). Untuk Keberhasilan Pemijahan ini sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad induk yang benarbenar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan berkualitas.

A. Pemilihan Induk

a. Ciri-ciri induk lele Betina yang saya alami
  • Lihat dari alat kelamin warnanya kemerahan dan tampak agak membesar. Bagian perut tampak membesar ke arah anus, jika diraba terasa lembekJika bagian perut secara perlahan diurut ke arah anus, akan keluar beberapa butir telur berwarna kekuningkuningan berukuran relatif besar. Tapi jangan terlalu keras mengurutnya kasihan nanti indukannya.
  • Dilihat dari pergerakannya agak lambat dan tidak terlalu agresif

b. Ciri-Ciri Induk Jantan yang saya alami
  • Alat kelamin tampak jelas dan lebih runcing di ujungnya kelihatan warnanya kemerahan
  • Apabila di urut akan keluar cairan putih kental seperti (ingus)
  • Warna tubuh agak kemerahmerahan
  • Tubuh ramping, gerakannya lincah.

B. Proses Streeping dan Pembuahan

1. Alat dan Bahan
a. Alat
  • Bak Permanen/Aquarium
  • Mangkok/Baskom
  • Gunting
  • Timbangan
  • Tissue
  • Bulu Ayam
  • Kakaban / Atau Bisa juga pakai nampan
  • Spuid (Suntikan)
  • Ember
  • Serokan Induk
  • Golok
  • Lap/Handuk

b. Bahan
  • Ovaprim
  • Aquades / Aqua Gelas. (tapi yang bagus di pakai aquades)
  • Induk Jantan
  • induk Betina
  • Larutan NaCl (Natrium Clorida/ Larutan Infus)

c. Cara Kerjanya

  1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan terlebih dahulu
  2. Lakukan pemilihan induk sesuai dengan kriteria 
  3. Setelah induk terpilih lakukan penimbangan ( tujuannya agar mudah menentukan dosis Hormone yang akan digunakan.
  4. Setelah ditimbang lakukan perhitungan dosis hormon yang akan disuntikan, (saya biasa pakai dosis. Ovaprim 0.3ml/Kg. dan Aquades 1ml/kg. aquades fungsinya mengencerkan ovaprim.
    setelah dosis didapat lakukan penyuntikan induk jantan dan betina disuntik sesuai dengan dosis. letak posisi penyuntikan di bagian punggung dengan kemiringan 45derajat. usahakan larutan ovaprim yang ada di spuid tidak ada gelembungnnya. penyuntikan dilakukan bisa malam hari atau pagi hari jam 05.00. sebaiknya lakukan penyuntikan pada pagi hari tujuannya pada waktu streeping bisa dilakukan pada siang hari.
     
  5. Setelah disuntik masukkan induk tersebut ke ember secara terpisah antara induk jantan dan betina dan biarkan selama kurang lebih 810 jam.
    sekitar 8 jam induk di cek tingkat ovulasinya. apabila di dasar ember terlihat ada telur berarti induk siap di streeping (di urut) untuk mengeluarkan telur. apabila 8 jam masih belum terlihat adanya telur di dasar ember bisa dilakukan pengurutan ke arah anus kalau keluarnya lancar berarti sudah siap.
    setelah betina siap
  6. Lakukan pembedahan induk jantan untuk di ambil spermanya, selanjutnya sperma dicuci dari darah menggunakan NaCL. lalu di lap menggunakan tissue.
    lakukan pengguntingan atau dicacah lalu tampung di mangkok sambil di encerkan menggunakan NaCL 100ml. (catatan Tangan basuh terlebih dahulu dengan larutan NaCL supaya steril dari air. mangkok juga harus kering jangan ada air.)
  7. Ambil induk betina Lakukan Proses Streeping Untuk dikeluarkan telurnya tampung pada mangkok atau baskom. untuk memegang induk agar diam pakai handuk setengah kering. lakukan pengurutan sampai telur habis. ( catatan apabila pengurutan tidak lancar jangan dipaksakan itu bisa mengakibatkan keluar darah. )
  8. Setelah telur siap dibuahi sperma. masukan Sperma yang ada pada mangkok tadi kepada mangkok atau baskom yang sudah berisi telur. aduk hingga rata menggunakan bulu ayam secara perlahan.
    setelah merata telur di tebar di bak/ aquarium yang sudah berisi kakaban atau jenis lainnya yang bisa dipakai untuk menempel telur. untuk penebaran telur jangan sampai menumpuk kalau menumpuk dapat menghambat proses penetasan.
  9. Telur akan menetas selam 24 jam30 jam tergantung pada suhu air.

Sekian Dulu gan informasi yang bisa saya berikan untuk kekurangannya mohon ditambahkan untuk yang lebihnya jangan di kurangi. hasil karya Rudi Raisya. saya membutuhkan kritik dan saran

Semoga bermanfaat
Wassalamualikum Wr.Wb

Kunjungi artikel ini langsung di KLS. 

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 29 Januari 2014

Tips - Cara gampang dan murah membuat Ramuan Herbal untuk Kolam Lele

Rame-rame pembahasan tentang ramuan herbal atau rabal membuat saya jadi teringat saya belum mempostingkan cra untuk membuat ramuan herbal untuk mengompos air. Ramuan herbal ini saya gunakan dikolam dengan teknik organik, atau biasa orang bilang GWS atau apalah. pokoknya fungsinya untuk mengondisikan air supaya stabil, dan jika di tanami bibit lele, lele menjadi nyaman, tidak perlu ganti air kolam, tidak perlu sirkulasi, dan lain sebagainya.

Ramuan herbal ini saya dapatkan dari berbagai sumber. Silahkan coba dan amati. Ingat selalu bijak dalam menggunakan ramuan-ramuan herbal. Walaupun bahan yang dipakai adalah bahan alami, jika diberikan secra berlebihan atau tidak seimbang maka akan kurang maksimal khasiatnya.

Analisis, Fakta dan Data, GWS, Herbal, Kendala/Penyakit, Kolam Lele, Lele Sangkuriang, Organik, Panduan, Rahasia, Tips dan Trik,
Namun satu hal yang pasti, bahan-bahan yang digunakan membuat ramuan herbal ini sangat murah dan dapat dijumpai di lingkungan sekitar kita. Oke langsung saja.

Bahan-bahan
  1. 5 Liter Air Bersih
  2. 10 Lembar Daun Pepaya Jantan
  3. 10 Lembar Daun Sirih
  4. 10 Lembar Daun Ketapang
  5. 10 Lembar Daun Jawer Kotok
  6. 1 Kilogram Arang kayu
  7. 1 Kilogram Kotoran Kambing, disarankan kotoran kambing basah atau becek karena bercampur dengan air kencing (Jangan yang bulat-bulat).

Cara Pembuatan
Cara pembuatan ramuan herbal kolam lele ini, sangat mudah, anda tinggal merendam saja bahan-bahan tersebut di menjadi satu  pada wadah khusus, anda bisa menggunakan ember atau galon, lalu biarkan dan diendapkan selama dua minggu dan ramuan herbal kolam lele ini siap digunakan.

Cara penggunaan Ramuan Herbal pada Kolam:

Campurkan 4 (empat) tutup botol aqua (+ 20cc) ramuan herbal kolam lele dengan 5 (lima) liter air, tambahkan dengan 2 (dua) sendok makan garam dapur. Setelah tercampur dengan baik, ramuan herbal kolam lele tersebut bisa segera dimasukan pada kolam lele sangkuriang. komposisi ini adalah untuk kolam berukuran 10 m persegi. Jadi jika kolam anda lebih besar atau lebih kecil dari 10m persegi, tinggal disesuaikan saja.

Caranya memasukan ramuan herbal kolam lele ini adalah cairan yang sudah dicampur dengan garam dan air bersih tadi disebar merata pada permukaan air kolam. Waktu pemberiannya ramuan herbal ini harus bersamaan dengan proses pengomposan. 

Selamat mencoba membuat ramuan herbal untuk kolam lele

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 22 Januari 2014

Pengaruh Hujan dalam Budidaya Lele Sangkuriang

Pagi ini masih mendung dan hujan, memang beberapa hari ini daerah saya mendung dan turun hujan. Pagi ini saya ingin mengutarakan sesuatu yang sebenarnya sudah lama ingin saya katakan. Tentang Hujan.

Analisis, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Management Air
Dalam Budidaya Lele, baik sangkuriang maupun jenis lain. Hujan Adalah Anugrah Bukan musibah. Air hujan sangat baik bagi lele (kecuali hujan salju, bisa pilek tuh lele). Kalaupun ada masalah setelah hujan turun, masalahnya bukan pada air hujannya, tapi pada cara yang anda lakukan dalam memperlakukan air kolam.

Saya rasa teknik apapun yang saat ini gunakan dirancang untuk mengolah/memperlakukan air kolam dengan baik sehingga tidak akan ada masalah saat terjadi penambahan (baik akibat hujan ataupun memang sengaja ditambahkan), pengurangan (penguapan). Jika pasca turun hujan terjadi maslaah pada kolam, telaah pada cara yang anda gunakan. bukan lalu menyalahkan hujan. anda mungkin bisa menambahkan pelindung/atap pada kolam. iya kalau kolammnya cuma 100-200 meter, apa jadinya kalau kolam budidaya anda mencapar1-2 hektar? berapa banyak biaya yang anda tanggung untuk membuat atap pada kolam seluas itu. apakan akan sebanding dengan hasilnya? sementara harga lele? (anda tentu tau bagaimana harga lele di pasaran).

Nah, teru lele saya koq suka menggantung setelah turun hujan? mungkin ada diantara rekan-rekan yang mengajukan pertanyaan seperti ini. Ada beberapa penyebab yang menyebabkan lele menggantung setelah ditimpa hujan.
  1. Kolam diguyur Air hujan yang Lewat Atap
    Ini yang sangat sering terjadi, biasanya bagi kita yang menygalami keterbatasan dana, kita membuat kolam di dekat rumah. biasanya ada sebagian kolam yang tertutupi atap rumah yang ketika hujan otomatis air hujan dari atap akan masuk ke kolam. Nah bisa jadi Residu/racun yang ada pada atap ikut terbawa ke kolam.
  2. Kolam Kurang Dalam
    Jika kolam tidak memiliki kedalaman yang ideal, maka ketika hujan turun, getaran yang ditimbulkan oleh hujan akan membuat lele stres. Karena lele sangat peka terhadap getaran, (bahkan di beberapa daerah lele digunakan sebagai salah satu hewan yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi). Gak percaya silahkan pake kalkulator anda dan cari di google.

    Lele akan merasa terganggu dengan getaran yang ditimbulkan, dan bukan karena airnya. maka setelah hujan reda biasanya lele menggantung karena stress. biasanya keadaan seperti ini tidak akan berlangsung lama, karena lele akan menyesuaikan sendiri.
  3. Lele Terlalu Padat
    Kepadatan juga berpengaruh terhadap menggantungnya lele pasca turun hujan, alasanyya kurang lebih sama dengan poin 2.
  4. Tidak Sesuai dengan SOP/Panduan
    Ini yang bisanya sangat sering terjadi. Biasanya (biasanya terjadi pada pemula seperti saya) kita kurang teliti dalam menerapkan teknik budidaya. Atau karena bahan yang harus disediakan tidak ada, jijik, atau alasan lainnya kita mengganti dengan bahan lain atau bahkan tidak menggunakannnya. nah ini adalah kesalahan mendasar dalam implementasi budidaya. (buat paa dibuat SOP kalau masih dilanggar)
  5. Asal Tebar
    Masih prilaku yang sering dilakukan oleh pemula biasanya, kita seringkali melihat kondisi kolam berdasarkan kasat mata, asal liat air sudah hijau, main tebar aja, liat air jernih, main pake aja, dll. makanya ketika terjadi hujan (terjadi perubahan komposisi air) lele stress dan menggantung.
  6. Campur-Campur
    Nah ini biasanya dilakukan oleh para coba-cobaers (yang suka coba-coba), biasanya kita menggabungkan beberapa teknik menjadi satu, ujung-ujungnya bukan untung malah buntung. biasanya yang seperti ini jangankan ketika hujan turun, ketika tidak turun hujan pun pasti banyak terjadi masalah
Nah, itu beberapa analisis saya, sekali lagi ini pendapat saya. Pendapat boleh beda, tapi pengalaman andalah yang membuktikan. Jika anda mengalami masalah di kolam setelah hujan turun,sementara banyak yang tidak masalah, berarti ada yang harus anda cek lagi pada kolam anda dan bukan fokus pada air hujannya.

Semua terserah anda, andalah yang menentukan hehe

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Minggu, 19 Januari 2014

Saran dari Senior yang perlu diketahui Pembudidaya Lele Sangkuriang

Saran ini bukan dari saya lho ya, ini adalah salah satu tema postingan yang ada di KLS (Komunitas Lele Sangkuriang) di Facebook. yang posting salah satu member KLS, yang saya kira sangat cocok/pantas untuk di ketahui baik oleh pemula ataupun bagi yang mau coba-coba beternak/budidaya lele (baik sangkuriang ataupun jenis lainnya).

Analisis, Tips dan Trik, Lele Sangkuriang
Namun kata-katanya sedikit saya ubah, semoga TS nya tidak marah ya. Nah ini dia Saran-sarannya


  1. Kalau mau menekuni bidudaya lele, awal-awal coba pelihara dulu 1 kolam, Pelajari apa bisa hidup dan kalau ternyata bisa, baru kemudian perlahan hasil dari 1 kolam tersebut pakai buat nambah kolam-kolam yang lainnya.
  2. Untuk awal budidaya, beli bibit terus sama penyedia bibit hingga suatu saat saya punya banyak kolam, ketika kesulitan mendapatkan bibit untuk kolam-kolam saya, akhirnya saya belajar memijahkan. Saya tidak beli indukan, dulu waktu kolam masih 1 buah. saya memang sengaja memisahkan beberapa pasang untuk dipelihara, akhirnya mereka yg jadi indukan.
  3. Klo ditanya soal treatment air, apa yg saya beritahukan ke kamu nanti belum tentu bisa kamu terapkan di kolam kamu, karena lokasi yang jauh berbeda dan kondisi air yg belum tentu sama, jadi kamu harus cari tahu dan pelajari sendiri tentang keadaan kolammu
  4. Saya menjual hasil panen saya ke pengepul, awalnya saya menerima orang-orang sekitar kalau mau beli ikan di kolam tapi akhirnya saya kerepotan sendiri, sekarang semua hasil panen saya lempar ke pengepul.
  5. Cari tahu apa di daerah tempat tinggal apa ada semacam asosiasi para peternak lele, kalau ada dan saya selalu tanya tentang harga pasar sama mereka sehingga pengepul tidak bisa main-main harga sama saya.
  6. Kalau ada orang-orang dari pemerintahan datang dan bilang mau mengadakan studi banding tanyakan ini pake dana APBD atau APBN dan tanyakan budgetnya, kebanyakan mereka studi-studi banding saja dan budget tersebut mereka makan sendiri padahal dari pusat ada peruntukan untuk petani yang disinggahi saat studi banding.
Menurut saya sayarnya keren dan masuk akal. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Jumat, 17 Januari 2014

Budidaya Lele tanpa melakukan Sortir, bisakah?

Banyak yang bilang ribetnya pelihara lele itu karena kita harus sortir lele, karena kalo gak lelenya gak tumbuh seragam, jadi yang besar akan memangsa yang kecil. Lha terus apakah bisa budidaya lele tanpa sortir? jawabannya bisa. Kuncinya adalah pertumbuhan lele harus seragam. Tentu saja yang harus di fahami adalah bagaimana cara membuat pertumbuhan lele menjadi seragam? nah berikut ada beberapa hal yang bisa di pelajari agar pertumbuhan lele seragam. 

Analisis, Artikel, Kendala/Penyakit, Lele Sangkuriang, Management Air, Penelitian, Tips dan Trik
Gambar dari clariasfarm.blogspot.com
Nah ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat pertumbuhan lele seragam (perbedaan tumbuhnya tidak terlalu signifikan). 

Faktor Genetik

Kunci utama untuk menggagalkan acara sortir-menyortir ini ada pada kualitas bibit yang dibeli oleh pembudidaya. Keseragaman bibit lele akan dihasilkan dari sepasang induk "bukan kawin massal atau kumpul lele". Dari sepasang induk saja sudah didapatkan telur-telur yang berbeda (ada yang besar dan ada yang kecil) namun umumnya genetik yang dihasilkan hampir seragam.
Nah, untuk meminimalkan proses penyortiran maka sebaiknya memesan bibit dari pembibit yang bisa diajak kerjasama atau mau memenuhi spesifikasi permintaan pelanggan.

Pemberian Pakan

Ada yang bilang karena kurangnya pakan yang diberikan juga ada benarnya, namun walaupun dengan bibit yang satu induk (genetik yang sama) dengan pakan yang cukup masih juga ditemui ketidak seragaman. Didalam satu kolam tersebut pasti dijumpai ikan lele yang dominan ("kuat") dan ikan lele yang lemah dalam persaingan perebutan pakan, akhirnya bisa dipastikan yang besar tambah besar yang kecil tambah kecil. Hukum Rimba pun berlaku didalam kolam lele, siapa yang kuat dia yang menang, dan tidak terelakkan lagi lele yang kecil akan menjadi korban sifat kanibalisme pada ikan.
Teknik pemberian pakan diperlukan dalam hal ini, dengan cara pemberian pakan sesuai nutrisi sebanyak 80% diberikan diawal dan 20% kemudian diberikan diakhir penebaran pakan. Teknik ini akan memberikan kesempatan bagi ikan yang lemah mendapatkan kualitas pakan yang lebih baik dibandingkan ikan yang dominan.

Pemberian Feed Additive

Sifat genetik yang lemah dan persaingan perebutan pakan di kolam mengakibatkan ketidakseragaman pertumbuhan. Dengan pemberian asupan vitamin khusus, hormon dan enzim dapat mengurangi angka kekerdilan dan menyeragamkan pertumbuhan pada ikan. Saat ini sudah ada beberapa produsen pabrikan yang menyiapkan produk tersebut.

Akibat Penyakit

Pencegahan lebih baik daripada mengobati itu memang betul sekali, namun kadang pembudidaya kurang mengetahui tindakan pencegahan yang tepat dan cepat untuk mengatasi masalah penyakit sehingga ikan pun terserang penyakit. Perlu diketahui, gejala umum yang terjadi pada ikan dapat seharusnya sudah megambil tindakan karena masih dalam "fase inkubasi" perkembangbiakan bakteri/virus/jamur.
Walaupun bisa disembuhkan namun, sudah bisa dipastikan bahwa pertumbuhan ikan yang sembuh dari penyakit akan terlambah. Lakukan tindakan pemulihan kondisi ikan sesegera mungkin.

Sumber Link : http://www.majubersamaps.com/2014/01/budidaya-ikan-lele-tanpa-nyortir.html
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 15 Januari 2014

Tips - Mencegah Kegagalan dalam Usaha Budidaya Lele

Dalam bisnis apapun termasuk bisnis lele, selalu ada masalah yang sering dihadapi oleh para pengusaha/pembudidaya lele. Namun kendala ini seharusnya tidak perlu dirisaukan karena anda pasti tidak bisa menghindari berbagai masalah yang mungkin menimpa usaha anda. Justru dengan banyak masalah yang terjadi, anda akan banyak belajar untuk melatih intuisi dan belajar mencari solusi yang tepat buat usaha anda sehingga jika dikemudian hari anda menemukan masalah yang sama anda sudah siap untuk melaluinya. 
 
Artikel, Analisis, Kendala/Penyakit, Fakta dan Data, Penelitian
Yang harus anda ketahui yaitu mengenali lebih dekat sumber-sumber permasalahan yang mungkin menghampiri anda dan solusinya:

Kualitas bibit lele Buruk/Terjangkit Penyakit

Bibit merupakan faktor penentu keberhasilan usaha lele anda. Bayangkan apa jadinya jika bibit yang anda beli tidak seperti yang anda harapkan. Mungkin bibit tersebut mudah terserang penyakit karena di hasilkan dengan teknik pemijahan yang tidak baik, bukan dari indukan yang berkualitas akibat perkawinan sedarah (inbreeding) seperti yang terjadi pada Lele Dumbo dimana tingkat pertumbuhannya mengalami keterlambatan. Untuk menghindari hal ini terjadi dalam usaha anda, sebaiknya belihlah bibit dari tempat produksi bibit yang menggunakan indukan berkualitas, serta menggunakan cara pemijahan yang baik sekaligus sistem perawatan bibit yang baik. Anda bisa berkunjung ke tempat produksi bibit dan tanyakan kepada mereka hal – hal yang ingin anda ketahui sebelum anda melakukan pembelian bibit sekalian menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua pihak.

Gangguan Hama

Hama merupakan predator dari bibit, ada beberapa hama yang sering memangsa lele baik ukuran bibit maupun ukuran lele konsumsi seperti ucrit, kini-kini, kodok, ular, biawak, burung atau bahkan buaya (ada yang mengalami ini di beberapa wilayah). Seperti pengalaman saya hama ucrit dan kini-kini merupakan pemangsa yang paling banyak memakan lele bibit ukuran dibawah 2 cm. anda harus berhati –hati dan adakan pemeriksaan kolam secara rutin terutama sejak bibit berukuran larva. Hama ini dapat menghabiskan ribuan bibit yang masih kecil hanya dalam beberapa hari saja. Jika anda menemukan hama ini segera atasi dengan cara menangkapnya dengan menggunakan seser halus dan jangan menunda karna hama ini merupakan predator dengan tingkat kemampuan tinggi dalam memangsa lele bibit. Pengguanaan pestisida hama atau sejenisnya sangat tidak disarankan karena akan menggangu kesehatan ikan bahkan bisa membunuh lele. Untuk mengatasi gangguan burung dapat dihindari dengan Cara berikut: Tips - Mencegah Burung Pemakan Benik pada Kolam Pembenihan.

Pencegahan Penyakit

Berbagai penyakit sering menyerang lele baik lele bibit maupun lelel konsumsi. Penyakit seperti Perut Kembung pada lele yang disebabkan oleh Bakteri Aeromonas sp. misalnya, sering membuat pembudidaya lele mengalami kerugian karena banyaknya ikan yang mati dalam waktu singkat. Untuk mengobati penyakit, akan lebih baik jika dilakukan pencegahan jauh sebelum penyakit itu menyerang ikan. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberi vitamin, penggunaan probiotik untuk meningkatkan mutu air, dan memberikan pakan yang berkualitas tinggi.

Minimalkan Sifat Kanibal Lele

Lele merupakan hewan kanibal yaitu memangsa sesama lele terutama yang berukuran lebih kecil dan lemah akibat serangan penyakit. Anda dapat mengurangi sifat kanibal lele dengan cara menebar bibit yang berukuran seragam. Misalnya tebar bibit 7-8 cm untuk satu kolam dan jangan mencampurnya dengan bibit yang berukuran lebih besar atau lebih kecil seperti ukuran5 cm dengan tujuan agar bibit yang kecil tidak dimakan oleh lele yang berukuran besar terutama pada saat lapar. Selain penebaran bibit yang ukurannya seragam, pemberian makan secara teratur dan cukup dapat mengurangi sifat kanibal lele dan lakuan penyortiran jika terlihat banyak lele yang berukuran lebih besar dari pada lainnya. Dengan cara – cara ini survival rate lele anda tetap tinggi dan tentunya hasil panen yang bagus dan tentunya meningkatkan penghasilan bisnis anda.

Kesalahan Dalam Teknis Pemeliharaan

Sebenarnya usaha budidaya lele tidaklah sulit, akan tetapi kenyataannya masih banyak orang yang gagal dalam merintis usaha ini. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah teknis pemeliharaan dan banyak yang masih beranggapan bahwa lele itu mudah dipelihara dan tidak perlu perhatian khusus. Hal – hal sepeleh seperti ini sebenarnya yang menyebabkan kegagalan dalam usaha ini. Jika anda serius dalam menjalankan usaha ini, anda harus memperhatikan aspek teknis pemeliharaan yang baik sehingga bisa memberikan keuntungan finasisal seperti harapan anda. Jika ada yang anda tidak pahami mengenai seluk –beluk bisnis ini, anda bisa bertanya kepada teman anda yang lebih dahulu terjun ke bisnis ini atau mencari orang yang anda anggap mengetahui cara ternak lele yang baik sehingga anda bisa menjalankan usaha ini dengan baik.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Mengenal Lebih Jauh Alga Hijau (Chlorella Pyrenoidosa)

Chlorella Pyrenoidosa adalah alga hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, air laut, dan pada tempat-tempat yang basah. Alga ini memiliki tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas yang berbentuk mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah diri. Setiap selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang tidak mempunyai flagel. Alga ini digunakan di laboratorium untuk penyelidikan fotosintesis.

Artikel, Analisis, Fakta dan Data, Herbal, GWS,Management Air,
Chlorella adalah whole food, sumber paling bagus bagi protein, karbohidrat, seluruh jenis vitamin B, C, E, dan mineral langka (dengan zat besi dan zat seng dalam jumlah yang cukup untuk dianggap sebagai suplemen). Hampir-hampir chlorella merupakan makanan yang paling lengkap dan mengandung vitamin B12 yang tinggi. Chlorella lebih banyak mengandung klorofil per-gramnya dari pada tumbuhan manapun di dunia.

PERBEDAAN ALGA SPIRULINA DENGAN ALGA CHLORELLA

Kandungan pigmen/zat warna Alga Spirulina adalah klorofil (hijau), Karotenoid (jingga), Betakatoten (jingga kemerahan), dan Phycocianin (biru). Secara garis besar kandungan nutrisi pada Alga Spirulina adalah sebagai berikut:
  • Protein 60-70%,
  • Karbohidrat 15-25%,
  • Lemak 6-8%,
  • Mineral dan vitamin 7-13%,
  • Serat 8-10%.
Sementara, Alga Chlorella hanya mengandung pigmen klorofil (hijau) dan kandungan nutrisinya secara umum adalah:
  • Protein 45%,
  • Karbohidrat 20%
  • Lemak 20%
  • Mineral dan vitamin 10%.
  • Serat 5%

Alga Chlorella Pyrenoidosa juga digunakan untuk menghilangkan nutrient dan logam berat pada air limbah. Mikroalga ini dapat diaplikasikan dalam bidang budidaya terutama untuk menjaga kualitas air terhadap kandungan amonia, nitrat dan meningkatkan kandungan oksigen dalam air, khususnya pada kolam ikan.

CIRI ALGA CHLORELLA

Bentuk sel Chlorella bulat atau bulat telur, merupakan alga bersel tunggal (uniseluler), dan kadang-kadang bergerombol. Chlorella memiliki diameter sel berkisar antara 2 − 8 mikron, berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen yang dominan. Dinding selnya keras terdiri dari selulosa dan pektin. Sel ini mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan. Chlorella dapat bergerak tetapi sangat lambat sehingga pada pengamatan seakan-akan tidak bergerak.

HABITAT ALGA CHLORELLA

Menurut habitat hidupnya, ada dua macam Chlorella yaitu Chlorella yang hidup di air tawar dan Chlorella yang hidup di air laut. Chlorella bersifat kosmopolit yang dapat tumbuh dimana-mana, kecuali pada tempat yang sangat kritis bagi kehidupan.

CARA BUDIDAYA ALGA CHLORELLA DALAM KOLAM TERPAL

Chlorella sp merupakan salah satu phytoplankton yang dapat menjadi media untuk budidaya Budidaya Moina sp. Kegiatan kultur massal Chlorella sp dapat dilakukan dalam bak fiber, bak beton ataupun bak kayu yang dilapisi terpal bagi skala rumah tangga. Dalam usaha rumah tangga kultivasinya dilakukan baik sebagai media utama produksi moina ataupun pakan alami bagi larva ikan, penggunaan kolam terpal dapat dilakukan dengan ukuran 1 X 2,5 X 1 m dengan volume air sebagai media yang digunakan sebanyak 1 ton.

Bahan yang digunakan adalah Klorin, TSP, Urea, Dedak, Tepung kedelai, dan tepung ikan.

Adapun prosedur kultur Alga Chlorella sp. skala rumah tangga adalah sebagai berikut :
  1. Media pemeliharaan disaring dengan filter, kemudian air disterilkan dengan klorin 10 ppm dan di aerasi kuat selama 24 jam.
  2. Air media sebanyak 1.000 liter dimasukkan kedalam kolam pemeliharaan.
  3. Inokulan Chlorella sp. sebanyak 10 liter dimasukkan kedalam air media sehingga total volume yang terisi dalam kolam pemeliharaan adalah 4.000 liter.
  4. Pupuk teknis yang terdiri dari : Urea 300 gram, TSP 300 gram, tepung ikan 150 gram, tepung kedelai 150 gram, dan dedak 300 gram dimasukkan kedalam air media kemudian diaduk dan di aerasi.
  5. Chlorella sp dapat dipanen setelah 4-5 hari pemeliharaan.
  6. Untuk kultur Alga Chlorella sp tahap selanjutnya dilakukan dengan memindahkan inokulan sebanyak 10 liter yang disaring dengan filter kolam kedalam kolam budidaya yang sudah disterilkan
  7. Kultur selanjutnya dilakukan dengan tahapan seperti tersebut diatas dan dilakukan secara berkesinambungan dengan tetap menjaga tingkat kemurnian Alga Chlorella sp.

BEBERAPA MANFAAT ALGA CHLORELLA UNTUK KESEHATAN MANUSIA :

  1. Kandungan klorofil yang tinggi menjadikan Alga Chlorella sebagai alat detoksifikasi yang hebat yang dengan izin Allah Ta’ala dapat membuang logam berat (merkuri, kadmium, timah, dsb) dan pestisida dari dalam tubuh. Detoksifikasi logam berat dan racun kimia lain dalam tubuh akan membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan untuk memulai proses ini tergantung berapa banyak chlorella yang dikonsumsi. Aksi pembersihan chlorella pada sistem pencernaan dan sistem pembuangan yang lain membantu darah tetap bersih. Darah yang bersih dapat memastikan bahwa sampah hasil metabolisme akan terbuang dari jaringan secara efisien.
  2. Kandungan klorofil yang tinggi dari chlorella dapat membantu menghilangkan bau mulut dan bau badan kronis hanya dalam beberapa hari.
  3. Chlorella dapat membantu mengatasi konstipasi/sembelit, memperbaiki sistem imunitas pencernaan, menawarkan racun dari tubuh, mempercepat penyembuhan, melindungi tubuh dari radiasi, membantu mencegah penyakit degeneratif, membantu penanganan infeksi jamur Candida albicans, menangani penyakit radang sendi, dan membantu program penurunan berat badan.
  4. Klorofil dalam chlorella efektif melawan penyakit Anemia dan menstimulasi produksi sel darah merah dalam tubuh. Chlorella juga membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh dan otak. Karena hal inilah maka mengapa chlorella sering disebut sebagai makanan otak.
  5. Membantu melawan kanker yang meliputi kemampuan memperbaiki kerusakan DNA dan mempengaruhi ekspresi gen.
  6. Chlorella bersifat basa, sehingga membantu menyeimbangkan pH tubuh. Penting bagi kita untuk menyeimbangkan pH tubuh sekitar 7,2 – 7,4 pH netral. Diet atau pola makan yang terdiri dari makanan yang bersifat asam seperti junk food, makanan olahan, daging merah olahan, dan soft drink yang memiliki pH 2,7 adalah awal dari kebanyakan penyakit. Pada umumnya bakteri dan virus tidak dapat hidup dengan baik dalam kondisi basa.
  7. Chlorella melindungi tubuh dari radiasi sinar ultraviolet, menormalkan gula darah dan tensi.
  8. Chlorella yang mengandung Chlorella Growth Factor (CGF) dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi sebagai nutrisi anti kanker. Chlorella juga membantu memperbaiki jaringan saraf dalam tubuh dan sangat bernilai dalam mengatasi penyakit otak dan kelainan saraf.
  9. Chlorella membantu proses pencernaan makan menjadi lebih baik, dan memberikan energi bagi tubuh.
  10. Chlorella membantu meningkatkan regenerasi sel, sehingga hal ini dapat memperlambat proses penuaan.
  11. Chlorella dapat membuat tulang dan pembuluh darah menjadi kuat.

EFEK SAMPING :

Beberapa efek samping dari alga chlorella telah dilaporkan dalam bentuk gangguan lambung dan usus. Apabila anda telah mendapatkan reaksi alergi, maka berhenti dulu mengonsumsinya sampai gejala alergi telah hilang, kemudian mulailah lagi dengan dosis yang lebih rendah.

Sumber: Achmad Jauhari (Arie), Direktur Utama Radio KISS FM dan KISS TV Kabel Banda Aceh.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Sabtu, 11 Januari 2014

Beberapa Pendapat dan Pandangan yang Keliru tentang Budidaya Lele

Bibit Lele

Banyak dari pembudidaya yang meremehkan tentang bibit lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli bibit lele. Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembibitan dengan kolam tanah dan tanpa tanah (Kolam terpal atau tembok). Banyak yang melakukan pembesaran lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah namun bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah.
Hmm, pendapat ini tentu saja kurang tepat, karena terdapat dua kondisi kolam yang berbeda habitat dan kondisinya, yaitu dari kondisi kolam yang baik ke kondisi kolam yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lele lambat, atau banyak lele yang terkena penyakit dan tentusaja mengakibatkan hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.

Jadi intinya tidak semua bibit lele itu sama kualitasnya.

Pakan

Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Sebagian dari pembdidaya ada yang menggunakan pelet pabrikan standar namun hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging, keong, makanan basi, ayam mati, tikus mati dan limbah lainnya yang tidak sesuai untuk pakan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang saat ini cukup mahal. Akan tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Aanda bisa cek sendiri lele yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total. Hasil panen pasti akan menurun secara drastis misalnya yang harusnya menghasilkan 200 kg, tetapi dengan tambahan-tambahan yang kurang tepat yang ada hanya 20 – 40 kg plus tambahan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor. Hmmm, apakah Benar atau tidak? silahkan di buktikan sendiri jika tidak percaya hehe. Setelah itu biasanya pembudidaya akan bingung kenapa bisa terjadi. Padahal lele sudah kasih pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(menurut perasaan kita).

Padat Tebar

Untuk jumlah padat tebar lele, sebagian besar petani budidaya lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam dengan luas kolam 3 x 5 meter pembudidaya menanam bibit lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya tentu banyak ikan yang tidak tumbuh. Lalu muncul pertanyaan “kok lele saya tidak besar-besar ya?” Kemudian pada saat dipanen hasil panen mengecewakan.

Intinya, lele juga makhluk hidup yang membutuhkan ruang untuk hidup, jadi perhatikan dan sesuaikan padat tebar dengan teknik yang dipakai.

Kolam

Contoh Kolam Terpal
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya jarang sekali diperhatikan. Terkadang terlihat sepele. Padahal justru itu sangat menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak pembudidaya yang bangkrut atau rugi terus menerus karena salah memilih jenis kolam. Ada beberapa jenis kolam yang bisa digunakan dalam budidaya lele. Diantaranya adalah kolam batako (beton/tembok), kolam tanah, kolam terpal atau kolam Hibrida (perpaduan dua kolam tersebut).

Areal Kolam

Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya lele. Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah Tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.

Lele membutuhkan lahan terbuka yang terkena sinar matahari agar kualitas kolam (Air) dan lele terjaga dengan baik

Jumlah Padat Tebar dan Panen yang tidak Sesuai

Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur, kabur atau ada yang mengambil, mencuri atau memancing. Padahal anggapan itu belum tentu benar (malah jadi Su'udzon) karena hilangnya lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 08 Januari 2014

Cara Jitu Menambal Kolam Terpal yang Bocor

Saya yakin siapapun peternak yang memulai budidaya Lele menggunakan Kolam Terpal, Pasti pernah mengalami kebocoran pada kolam terpal. Yap entah itu karena ketusuk pisau, terkena batu, ataupun penyebab lainnya. nah jika masalah ini terjadi, bisa membuat masalah yang membuat pusing kepala. Karena hal ini akan menyebabkan masalah yang cukup ribet. sekecil apapun terpal yang bocor sangat mempengaruhi aktivitas dalam menjaga volume air. apa lagi yang bocor berada pada bagian bawah kolam.

Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Kolam Terpal, Management Air, Tips dan Trik, Tutorial
Oke, tidak perlu terlalu khawatir, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Dari mulai menggunakan lakban, lem super, dan lainnya. Nah yang paling jitu menurut saya adalah dengan menggunakan lem khusus yang biasa digunakan untuk menambal ban. Lem ini bisa anda dapatkan di tambal ban terdekat. harganya pun cukup murah. Oke berikut langkah-langkah yang harus dilakukan.

Bahan yang harus disiapkan :
  1. Gunting
  2. Lem Tambal Ban (Lem yang biasa digunakan untuk menambal ban)
  3. otongan Terpal (Bisa diambil dari terpal yang sudah tidak terpakai)
  4. Kertas Koran (atau bisa menggunakan kertas apa saja)
  5. Setrika Pakaian

Caranya :
  1. Bersihkan permukaan terpal yang akan ditambal menggunakan lap atau kain.
  2. Sesuaikan potongan terpal yang akan dipakai untuk menambal dengan terpal yang bocor
  3. Lumuri potongan terpal dengan lem
  4. Tempelkan potongan tersebut pada terpal yang bocor
  5. Tutup tempelan tersebut dengan kertas koran
  6. Setrika tambalan tersebut diatas kertas koran hingga kira-kira lemnya mengering
  7. Setelah selesai, Bersihkan sisa koran dari terpal dengan cara menyiram dengan air sehingga korannya basar agar mudah dibersihkan  
Nah mudah-mudahan informasi ini bisa mengurangi masalah dalam budidaya kolam terpal terutama kendala yang disebabkan oleh Kebocoran Terpal.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers