Minggu, 30 Juni 2013

AQUAPONIC - Solusi penanganan limbah bagi pembudidaya lele sangkuriang

Dengan teknik pembudidayaan lele sangkuriang dengan teknik organik, air yang telah terpakai maupun sedang dipakai memang tidak memerlukan sirkulasi/penggantian air yang intens/sering. namun memang beberapa diantara kita terkadang mengalami masalah dengan keadaan air dikolam, dimana air kolam biasanya keruh dan berbau, sehingga menyebabkan lele yang kita pelihara bermasalah.

Bagi yang memiliki sumber air yang bagus, terus memiliki lahan yang cukup, mungkin hal ini tidak jadi masalah. namun berbeda dengan kita-kita yang memiliki lahan yang terbatas, dan sumber air yang minim. tentu keadaan kolam yang keruh dan bau harus memiliki solusi lain yang lebih "masuk akal" dilakukan.
Artikel, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Kolam Lele, Kolam Tanah, Kolam Tembok, Kolam Terpal, Lele Sangkuriang,

Dan teknik Aquaponik mungkin bisa jadi solusi untuk masalah ini. Berikut artikel menarik tentang Teknik Aquaponik.

AQUAPONIC SYSTEM : PENGEMBANGAN MODEL AKUAKULTUR BERBASIS TRANSFORMASI DAN DAUR ULANG LIMBAH NUTRIEN

Oleh : Sumoharjo

Keberhasilan suatu usaha akuakultur sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan yang optimum untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan yang dipelihara. Sementara itu, dalam suatu sistem tertutup secara kontinu ikan memproduksi limbah nutrien yang secara perlahan namun pasti mencapai level yang beracun (toksik) bagi ikan itu sendiri.

Menurut Colt (1991) dari 1 kg pakan dengan konsumsi oksigen 250 gram, ikan mengeluarkan 340 gram CO2 dan 30 gram amonia melalui insang, 500 gram feses padat dan 5.5 gram PO4-P. Losordo et al. (1998) telah menghitung sekitar 250-300 gram limbah berupa solid (dari feses dan residu pakan) dihasilkan oleh setiap 1 kg ikan. Menurut Zonneveld et al. (1991) setiap 1 kg pelet pakan yang dikonsumsi ikan dapat menghasilkan NH4+-N sebesar 30 gram. Limbah akuakultur dalam bentuk gas di antaranya adalah karbon dioksida (CO2) dari hasil respirasi biota akuatik dan hasil perombakan bahan organik secara aerobik maupun anaerobik oleh bakteri heterotrof.
Oleh karena itu, untuk menjaga lingkungan akuakultur agar selalu dalam kondisi optimum maka air media ikan diresirkulasi dengan melalui mekanisme filtrasi. Menurut Van Rijn et al. (2005) bahwa sistem resirkulasi untuk menghilangkan nitrat dari sistem akuakultur untuk beberapa alasan, seperti; (1) regulasi proteksi lingkungan diasosiakan dengan level nitrat yang diijinkan > 11.3 ppm (European council directive, 1998). (2) menghindari peningkatan nitrit sebagai akibat dari reduksi nitrat yang tidak sempurna (3) stabilisasi kapasitas penyangga (4) mengeliminasi karbon organik, ortofosfat dan sulfid dari air budidaya selama proses denitrifikasi.
Dalam sistem filtrasi konvensional sebenarnya tidak mengeliminasi limbah nutrien dari sistem akuakultur karena nutrien tersebut hanya tertahan sesaat di media filter yang kemudian kembali lagi ke dalam wadah akuakultur sedangkan pembuangan (discharge) limbah dari media filter akan dapat mempengaruhi lingkungan akuatik secara luas, hal ini tentu saja bertentangan dengan kebijakan proteksi lingkungan dalam good aquaculture practices untuk biosekuriti dan water scarcity. Dengan demikian, perlu dilakukan upaya eliminasi limbah nutrien ini dengan mengalihkannya ke tingkat trofik lain sehingga menjadi suatu produk yang lebih bermanfaat.
Akuaponik adalah suatu perpaduan sistem budidaya antara sub sistem hidroponik dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi pangan terpadu (tanaman dan ikan). Dewasa ini, Akuaponik menjadi sebuah model produksi pangan berkelanjutan yang menekankan pada konsep aliran nutrien yang memadukan prinsip-prinsip ekologis sehingga teknologi ini lebih alami dan sangat ramah lingkungan, menghasilkan produk organik karena bebas dari kontaminasi bahan kimia (misalnya;disinfektan, pestisida, antibiotik, dll). Selain itu, akuaponik merupakan sistem akuakultur yang dikembangkan untuk lahan terbatas sehingga sangat penting untuk pengembangan akuakultur di daerah perkotaan (urban aquaculture).
Sistem akuaponik mengikuti prinsip-prinsip berikut:
  • Produk limbah dari satu sistem biologis perfungsi sebagai nutrient untuk system biologis berikutnya.
  • Perpaduan ikan dan tanaman merupakan usaha polikultur yang menghasilkan produk ganda (ikan dan sayuran).
  • Air dapat digunakan kembali karena telah melalui resirkulasi dan filtrasi secara biologis.
  • Produksi pangan lokal ini akan menyediakan akses untuk pangan sehat dan meningkatkan ekonomi lokal.
Dalam akuaponik, efluen yang kaya nutrien dari bak ikan digunakan sebagai pupuk untuk produksi tanaman hidroponik. Hal ini baik bagi ikan, karena akar tanaman menjadi media permukaan untuk tempat tumbuhnya Rhizobacteria yang akan merombak limbah nutrien dari sistem akuakultur. Nutrien ini dihasikan dari kotoran ikan, alge, dan sisa pakan yang dapat terakumulasi hingga level toksik dalam bak ikan, tetapi sebaliknya dapat berfungsi sebagai pupuk cair untuk pertumbuhan tanaman dalam hidroponik. Dengan demikian, hidroponik berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap amonia, nitrat, nitrit, dan fosfor, jadi air yang bersih kemudian dapat dialirkan kembali ke bak ikan. Bakteri nitrifikasi yang hidup dalam media filter dan berasosiasi dengan akar tanaman memegang peran utama dalam siklus nutrient; tanpa mikroorganisme ini keseluruhan system akan berhenti berfungsi.
Akuakulturis dan petani menggunakan akuaponik karena beberapa alasan :
  • Petani melihat kotoran ikan sebagai sumber pupuk organic yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
  • Pembudidaya ikan melihat hidroponik sebagai salah satu metode biofltrasi untuk memfasilitasi akuakultur resirkulasi intensif.
  • Petani melihat akuaponik sebagai cara untuk memperkenalkan produk organik ke pasar karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
  • Menghasilkan dua produk sekaligus dari satu unit produksi.
  • Akuaponik dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
  • Akuaponik adalah model produksi pangan yang berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan sikulus nutrien.
  • Selain untuk aplikasi komersial, akuaponik telah menjadi tempat pembelajaran yang populer bagi masyarakat maupun siswa-siswa kejuruan perikanan tentang biosistem terpadu.

Sumber: http://sumoharjo.blogspot.com/2009/11/aquaponic-system.html

Yup, segala hal harus difikirkan demi keberlangsungan usaha kita dalam membudidayakan lele sangkuriang. karena cepat-atau lambat masalah limbah harus dapat diatasi agar tidak menyebabkan masalah dikemudian hari.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Sabtu, 29 Juni 2013

Resep - Nikmatnya Lele Sangkuriang Bakar

Akhir minggu (weekend) kayak gini enaknya ngapain ya? hehe lele dah di kasih makan, gak ada kerjaan, kumpul bareng keluarga, apa yang seru. Hmm makan lele bosen kalau cara masaknya gitu-gitu aja ya kan, kalo gak bikin pecel lele paling digoreng.

Iseng-iseng guggling, eeh ternyata dapet resep menarik buat ngolah lele sangkuriang supaya lebh variatif. Masakan ini cocok di masak saat berkumpul dengan keluarga tentunya. Langsung saja di baca dan dipraktekan hehe.
Lele Dumbo, Lele Sangkuriang, Olahan Lele, Resep,

Bahan-Bahan
  1. 6 ekor ikan lele segar pilihan (Tentunya lele sangkuriang tai bisa diganti dengan lele lainnya)
  2. 1/2 ruas jari lengkuas, memarkan
  3. 1/2 sendok makan air asam jawa
  4. 15 gram gula jawa yang disisir
  5. 200 mililiter air kelapa muda
  6. 2 batang serai, memarkan
  7. 2 lembar daun salam
  8. Kecap secukupnya

Bumbu Halus
  1. 1/4 sendok teh lada putih
  2. 1/2 sendok makan garam
  3. 1/8 sendok teh jinten
  4. 5 butir bawang merah
  5. 1 sendok teh ketumbar
  6. 2 siung bawang putih
  7. 1/2 ruas jari kunyit
  8. 3 butir kemiri

Cara Membuat Lele Bakar Lezat
  1. Bersihkan bagian dalam lele, lukai kedua sisi dagingnya, lalu cuci hingga bersih
  2. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan lengkuas sampai tercium aroma harum
  3. Tambahkan ikan lele yang sudah dibersihkan lalu aduk perlahan
  4. Terus masak menggunakan api kecil saja sampai bumbu menyerap daging lele
  5. Kemudian tambahkan kecap, gula jawa, dan air asam jawa lalu aduk rata
  6. Tuangkan air kelapa muda secara perlahan, aduk hingga rata
  7. Terus masak hingga ikan lele terlihat matang
  8. Angkat ikan lele dari kuah, lalu kuahnya terus dimasak hingga agak mengental dan angkat
  9. Bakar lele dan di tengah membakar sesekali celupkan lele ke dalam kuah
  10. Teruskan bakar hingga matang lalu angkat dan pindahkan ke piring saji.
  11. Resep lele bakar ini dibuat untuk 6 porsi.

Ah, pasti akhirminggu ini jadi lebih istimewa hehe, semoga bermanfaat.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Jumat, 28 Juni 2013

Bermasalah dengan PH Air kolam? pakai daun pepaya atau bonggol pisang

Melakukan budidaya lele sangkuriang tidak selalu mulus dan lancar-lancar saja. berbagai permasalahan pasti menerpa. baik itu permasalahan teknis, maupun non teknis. Salah satu permasalahan teknis yang sering terjadi adalah pengelolaan kolam, terutama bagi pemula. Terutama bagi yang menggunakan kolam terpl sebagai mdia pembesaran lele sangkuriang.

Artikel, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Kolam Lele, Kolam Tanah, Kolam Tembok, Kolam Terpal, Lele Sangkuriang, Tips dan Trik,
Daun Pepaya
Salah satu permasalahannya yang sering terjadi adalahah tidak stabilnya PH air. terutama saat turun hujan atau cuaca yang sangat terik. volume air akan berubah cukup drastis dan mengakibatkan PH akan ikut berubah. hal ini tidak baik bagi kondisi ikan dikolam budidaya. karena akan berakibat negatif pada lele sangkuriang.

Jika hal ini terjadi, kita bisa mencoba menggunakan salah satu tanaman yang mempunyai kegunaan sebagai pensetabil ph air kolam lele saat kolam kita mengalami penurunan/peningkatan PH air adalah POHON PEPAYA, pepaya ini mulai dari daun hingga pohonnya semuanya bisa kita gunakan  sebagai penetralisir dengan cara memasukannya kedalam air kolam. silahkan masukan beberapa lembar daun pepaya, atau potongan batang pohon pepaya kedalam kolam lele.

namun tidak hanya sebagai penetralisir PH air saja, namun pohon pepaya ini bisa juga sebagai obat herbal bagi ikan lele pada saat musim hujan, karena biasanya pohon pepaya yang kita masukan akan ditumbuhi oleh lumut dan lumut tersebut akan dimakan oleh ikan lele yang tanpa disadari sudah mengandung obat herbal. (Praktis dan mudah kan). Dengan demikian kita tidak perlu menambahkan obat-obatan kimia kedalamnya.

Selain pohon pepaya bila kita mau mengantisipasi menurunnya ph air kolam lele kita juga bisa menggunakan garam ikan atau bogol pisang, tetapi perlu diperhatikan jangan sampai menambahkan bogol pisang terlalu banyak karena dosis yang berlebih malah akan ber efek buruk.

Silahkan aplikasikan, namun perlu diperhatikan adalah jangan memberikan nya dalam dosis yang berlebihan supaya tidak berakibat buruk pada lele yang kita pelihara.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Selasa, 25 Juni 2013

Tips - Menjaga dan Merawat Lele dari serangan Penyakit

Siapapun peternaknya, tidak ada yang menghendaki lele peliharaannya terserang penyakit. Walaupun lele dikenal sebagai ikan yangh bandel, namun tetap saja ada gangguan dan penyakit yang menghinggapi.
 
Artikel, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Kolam Lele, Kolam Tanah, Kolam Tembok, Kolam Terpal, Lele Sangkuriang, Tips dan Trik, Tutorial,
Lele Sehat, Hasil panen maksimal
Sumber: Komunitas Lele Sangkuriang
Namun seperti kata pepatah tua, "Mencegah lebih baik daripada mengobati" Sebelum tertulat/terserang penyakit, lebih baik bagi kita untuk mempersiapkan dengan baik hal-hal yang dapt mencegah penyakit datang menyerang. Hal ini tentu saja jauh lebih murah, dan lebih efektif. Karena serangan penyakit pada lele bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya.

Sebab, jika sudah terserang penyakit, sangat sulit menanggulanginya, dan sungguh membutuhkan waktu, biaya dan ketelatenan untuk menyembuhkan ikan lele tersebut.

Itupun belum tentu berhasil. Akibatnya produksi bisa menurun, bahkan sangat dimungkinkan gagal panen, karena kematian massal.

Adapun langkah-langkah pencegahan penyakit yang bisa dilakukan diantaranya:
  1. Persiapan kolam dengan pengeringan matahari (jika diperlukan, kolam bisa disterilkan dengan kapur).
  2. Pemilihan bibit yang unggul.
  3. Pemberlakuan aklimatisasi pada benih lele sebelum ditebar ke kolam. Kalau perlu, benih direndam terlebih dahulu pada larutan antibiotik (entah antibiotik alami atau antibiotik pabrikan).
  4. Hindari padat tebar yang sangat tinggi.
  5. Pemberian pakan secara cukup dan teratur. Serta menghindari pemberian pakan yang sudah berjamur atau berbau aneh.
  6. Memantau kualitas air, dan harus paham kapan saatnya air kolam harus dikuras. Lebih baik lagi jika mempunyai alat ukur kualitas air, seperti yang biasa digunakan oleh peng-hobby ikan hias air laut.
  7. Segera karantina ikan yang sakit atau menggantung dan pemberian obat, baik pada ikan yang sehat maupun ikan yang sakit.
  8. Jagalah kebersihan dan sanitasi wadah dan peralatan pemeliharaan.
  9. BILA DIPERLUKAN, Setiap sepuluh hari sekali, tebar garam sebanyak 150-200 g / m3 yang telah dilarutkan dalam air. 
Sumber: berbagai referensi

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Kamis, 20 Juni 2013

Tips dan trik membuat Saluran Pembuangan Air di Kolam Terpal

Bagi yang baru pertama membuat kolam terpal, mungkin bingung bagaimana cara membuat saluran pembuangan air. Hal ini disebabkan karena terpal mudah sekali sobek jika sudah ada sayatan pada bagian terpalnya. Nah lalu bagaimana cara membuat saluran air untuk kolam terpal?  mungkin cara ini bisa membantu rekan-rekan yang sedang kesulitan (dapet dari blog sebelah):
Gambar dari Google Image
Sebagai contoh kami gunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1 meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 1
Pertama, siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut (gambar 1).
  • 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)
  • 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung yang berkualitas baik
  • 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"
  • 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlah type yang sedikit kasar (No 1 atau 1 1/2)
  • 1 mata gergaji besi
  • 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan
Kedua, dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm (gambar 2) dan (gambar 3)
Gambar 2
Gambar 3
Ketiga, sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat sebelumnya (gambar 4) dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa paralon sehingga terbalut sempurna (gambar 5)
Gambar 4
Gambar 5
Keempat, ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut (gambar 6).
Gambar 6
Kelima, putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil tetap mempertahankan arah putaran (gambar 7).
Gambar 7
Keenam, lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC) kemudian letakkan lembaran terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok (gambar 8).
Gambar 8
Agar diperoleh sambungan yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai cacat/ sobek (gambar 9).
Gambar 9
Lakukan beberapa kali pukulan hingga diperoleh tingkat kekencangan dan kerapatan yang cukup.
Pastikan permukaan bagian terpal dalam lubang sok penyambung terlihat kencang, rata dan tidak terjadi lipatan (gambar 10).

Gambar 10
Ketujuh, buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati (gambar 11). Usahakan setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok penyambung (gambar 12). Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang yang rapi (gambar 13). Jika ternyata Anda agak kesulitan merapikan tepian lubang ini, gunakanlah amplas dengan cara mengosokkannya secara perlahan pada arah melingkar di bagian tepian lubang tersebut.
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Kedelapan, pastikan lubang pembilasan telah dibuat dengan benar dan tidak terdapat celah atau cacat pada titik pertemuan antara terpal, pipa PVC dan sok penyambung, baik pada bagian terpal yang akan menjadi sisi luar kolam (gambar 14) maupun terpal bagian dalam kolam (gambar 15).
Gambar 14
Gambar 15
Sampai tahap ini proses pembuatan lubang pembilasan telah selesai namun masih diperlukan satu langkah lagi yakni memasang sok penutup pada bagian ujung sok penyambung di sisi terpal bagian dalam kolam maupun di sisi luar kolam (jika memang di perlukan).

Kini terpal siap dihamparkan. Mudah dan praktis bukan??
Sebagai saluran pembilas, lubang dapat dibuat pada bagian dasar kolam (gambar 16) sedangkan sebagai pengatur level muka air kolam dapat pula dipasang (lebih tepatnya, ditancapkan) sebatang pipa PVC pada lubang pembilas tersebut (gambar 17 & 18).
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18
Dengan sedikit kreatifitas, Anda pun dapat membuat lubang sejenis pada dinding dasar kolam yang dapat berfungsi ganda yakni sebagai saluran pembilas sekaligus juga sebagai lubang tempat memasang pipa siphon (penyedot lumpur dasar kolam).
Sumber: ikankolamterpal

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 19 Juni 2013

Cara menumbuhkan phytoplankton pada saat Persiapan Kolam Lele

Jika diperhatikan pada artikel-artikel pembuatan/persiapan kolam sebelumnya, bsa dilihat bahwa warna air sebelum penebaran bibit terlihat berwarna hijau bersih. padahal, saat air dimasukan kondisi dan warna airnya biasa saja. Hal ini disebabkan didalam kolam telah terjadi pertumbuhan phytoplankton pada kolam yang menjadikan air menjadi hijau.

Kondisi air yang telah ditumbuhi phytoplankton
Apakan ini penting? well pertanyaan ini agak sulit dijawab, bisa penting ataupun tidak, namun menurut pegalaman penulis, hal ini memang sangat penting karena kondisi ini menunjukan bahwa air/kondisi kolam sudah siap untuk ditebar bibit.

Kondisi seperti ini pada saat persiapan tebar Bibit, ini sangat penting sekali dilakukan, karena hal ini dilakukan untuk membuat lingkungan air yang nyaman untuk hidup bibit-bibit lele. Pada Lingkungan air yang berwarna Hijau daun maka Suplai Oksigen (O2) dari hasil fotosintesa sangat membantu untuk kenyamanan hidup bibit. Disamping Phytoplankton ini juga sebagai selimut alami yang berfungsi menjaga kestabilan fluktuasi suhu air perbedaan pada siang Hari dan malam harinya.

Namun beberapa peternak tidak menjumpai hal ini, kenapa? dan apa penyebabnya?. hal yang paling sering terjadi adalah peternak sering kali tidak sabar untuk menebar kolam, sehingga kondisi kolam belum mencapai pada konsisi puncaknya. Atau juga penanganan dan pengelolaan kolam yang kurang baik, misal tidak memberikan pupuk kandang pada kolam, dan lain sebagainya.

Akibatnya apa? sering kali meningkatnya tingkat kematian dari lele itu sendiri, atau pertumbuhan lele yang tidak/jauh dari yang diharapkan. Nah bagaimana cara menumbuhkan phytoplankton pada kolam lele kita?
Berikut beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan phytoplankton pada kolam kita::
  • Masukkan air bersih, kalau air dari sawah atau sungai karena sudah mengandung bibit phytoplankton dan kadar Bahan Organik yang terlarut relatif lebih tinggi, maka akan lebih mudah dalam pembentukan warna airnya. Tetapi apabila sumber airnya adalah air dari sumber mata air atau sumur, maka perlu dipancing dengan adanya pemupukan menggunakan pupuk Kandang sebanyak 0,5 Kg/M3 (Istilahnya Teh Celup Lele).
  • Untuk yang menggunakan air sungai atau air sungai, harap siperhatikan apakah air kolam/sungai sudah tercemar polutan atau belum, jika sudah keruh atau berbau sebaiknya pakai air sumur sja.
  • Bila diperlukan Tambahkan Probiotik secukupnya
  • Pada kolam tanah kemungkinan akan lebih mudah dalam membuat warna air cepat menjadi Hijau, sedangkan pada kolam plastik atau beton agak lebih sulit. 
  • Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada kolam tanah mudah sekali menjebak kotoran atau Bahan Organik, maka akan mudah didapat kondisi lingkungan yang cepat subur diumur masa budidaya diatas 60 hari, sehingga sering terjadi gejolak penyakit yang disebabkan oleh penurunan daya dukung lingkungan kolam karena kotoran yang berlebih. Sehingga diperlukan PERAWATAN AIR.
  • Pada kolam Plastik atau Beton, pada awalnya memang sulit untuk membetuk warna air, tetapi seiring dengan waktu berjalan dan bertambahnya pengalaman kita dalam mengolah air maka justru pada jenis kolam ini mudah sekali mengontrol tingkat kesuburan dalam kolam.
CATATAN: bagi yang menggunakan Teknik Teh Celup Lele, maka kondisi ini dicapai setelah 7-14 Hari pasca pencelupan pupuk organik.
    Mudah mudahan artikel ini bisa mermanfaat, jika ada yang mempunyai ide lain bisa didiskusikan di forum atau di kotak komentar. 

    Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
    Salam Patilers

    Minggu, 16 Juni 2013

    Bingung Memulai Usaha Lele Sangkuriang? baca yang satu ini

    Banyak yang ragu atau bimbang saat mau memulai ternak lele. Takut inilah takut itulah, macem-macep ketakutannya. Nah tips dari uftwo.com ini mungkin bisa jadi penyemangat dan mengusir keraguan saat mau memulai bisnis lele sangkuriang.

    Gambar dari Google Images
    Memulai suatu bidang usaha, termasuk usaha lele sangkuriang tidak boleh sembarangan. Salah sedikit saja bisa berantakan. Akibatnya kerugian langsung menghadang dan menghancurkan harapan. Padahal sebuah usaha dibangun untuk mendapatkan keuntungan, termasuk pada langkah awal. Ingin memulai usaha lele sangkuriang dengan jitu, ikutilah langkah-langkah berikut :

    Pertama : Mengetahui Pasar

    Dengan langkah ini, setiap calon pengusaha dapat memperoleh minimal tiga informasi, yaitu jumlah permintaan, jumlah pasokan dan harga. Jumlah permintaan harus tinggi, jumlah pasokan harus rendah, dan harga harus menguntungkan. Untuk memperoleh informasi pasar, setiap calon pengusaha harus menanyakannya ke berbagai pihak dan mendatangi tempat penjualan barang tersebut.

    Kedua : Mengatahui teknologi

    Dengan langkah ini, setiap calon pengusaha dapat mengetahui berbagai informasi, terutama teknik produksi, kebutuhan lahan, kebutuhan bahan, kebutuhan alat, lama proses produksi dan risikonya. Untuk memperoleh informasi tersebut, calon pengusaha harus membaca buku, mendatangi balai penelitian perikanan dan balai benih ikan atau petani berhasil dan mengikuti pelatihan dan magang, termasuk di UF-two.

    Ketiga : Menyiapkan Lahan

    Dengan langkah ini, setiap calon pengusaha dapat membangun semua fasilitas produksi sesuai dengan kebutuhan dan target target produksi. Untuk menyiapkan lahan, setiap calon pengusaha harus mempertimbangkan tiga persyaratan lahan, yaitu persyaratan teknis, persyaratan sosial dan persyaratan ekonomis. Survei lokasi harus dilakukan dengan teliti agar tidak salah dalam memilihnya.

    Keempat : Membangun Fasilitas Produksi

    Dengan langkah ini, setiap calon pembudidaya dapat menyediakan wadah pemeliharaan, terutama kolam, berikut bagian-bagiannya dan rumah jaga serta fasilitas pendukung lainnya. Untuk membangun fasilitas, setiap calon pengusaha harus menerapkan teknologi yang telah dianjurkan oleh berbagai pihak, termasuk jenis, jumlah, kontruksi dan penataan perkolaman sesuai dengan target produksi.

    Kelima : Menyiapkan Sarana Produksi dan Peralatan

    Dengan langkah ini, setiap calon pembudidaya dapat menyiapkan bahan-bahan dibutuhkan, seperti induk, benih, pakan, probiotik dan bahan-bahan lainnya. Selain itu calon pengusaha jua dapat menyediakan peralatan, seperti spoit, hapa pemijahan, lambit dan sekupnet serta alat-alat lainnya. Untuk menyediakan sarana produksi dan peralatan, setiap calon pengusaha harus menghitung sesuai dengan target produksi.

    Keenam : Melakukan Kegiatan Produksi

    Dalam langkah ini, setiap calon pengusaha sudah dapat memproduksi lele sangkuriang sendiri, mulai dari pembenihan hingga pembesaran. Agar dapat mencapai target produksi, maka melakukan berbagai tahapan, diantara pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan dan pembesaran. Selain itu juga harus melakukannya sesuai dengan teknologi yang diajurkan berbagai pihak.

    Ketujuh : Melakukan Penjualan

    Dalam langkah ini, setiap calon pengusaha dapat menjual hasilnya. Penjualan bisa dilakukan di tempat usaha bisa juga dikirim ke tempat pembeli. Agar penjualan bisa kontinyu, maka pelayanan harus profesional, dengan memperhatikan aturan dan kesepakatan dalam jual beli. Dari hasil penjualan, pengusaha sudah sapat menghitung pendapatan yang diperoleh dan keuntungan dalam setiap perode.

    Sumber: http://uftwo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=75:langkah-jitu-memulai-usaha-lele-sangkuriang&catid=27:perikanan&Itemid=53  (Dengan Penambahan Gambar)

    Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
    Salam Patilers

    Sabtu, 15 Juni 2013

    Video - Budidaya cacing Tanah sebagai alternatif pakan Lele Sangkuriang

    Setelah sebelumnya saya memposting cara beternak cacing secara monokultur sebagai salah satu pakan alternatif untuk lele sangkuriang.


    Sekarang saya posting videonya, kebetulan nemu di youtube video menarik tentang budidaya cacing ini, dan saya rasa bagus untuk yang ingin membudidayakan cacing baik untuk pakan alternatif, maupun untuk kebutuhan lainnya. Selamat menyaksikan (hehe kayak presenter berita aje).