Rabu, 16 Desember 2015

Beternak Cacing Sutra (Tubifex) pada lahan sempit

Cacing sutra merupakan salah satu komoditas yang sangan menetukan aktifitas pembibitan lele sangkuriang maupun jenis lele lainnya. Hal ini dikarenakan Cacing sutra memiliki keunggulan yang belum bisa di saingi oleh pakan alternative lainnya.
Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Cacing Sutra Siap Pakan

Salah satu keunggulan cacing sutra sebagai pakan benih adalah:
  • Memiliki nutrisi yang tinggi
  • Tidak busuk jika tidak habis dimakan
  • Tidak merusak kondisi air
  • Ukuran sesuai dengan ukuran mulut larva
  • Dll
Namun kadang kerersediaanya di lapangan sangat terbatas, terutama seiring dengan berkembangnya bisnis perikanan. Karena bukan hanya sector pembenihan ikan lele saja yang memerlukan cacing sutra, namun pembenihan ikan lainpun sangat memerlukan cacing sutra.
Untuk itu, diperlukan solusi untuk mengatasi hal ini agar pasokan cacing sutra dapat teratasi. Salah satunya dengan membudidayakannya. Namun karena ketersediaan lahan, memang tidak semua dari kita dapat mempraktekannya.
Berikut ini saya share pengalaman saya membudidayakan cacing sutra pada lahan sempit disela-sela kolam lele. Membuat kolam pemeliharaan cacing sutra tidak terlalu sulit, namun ada beberapa prasyarat yang harus di penuhi. Berikut diantaranya:
Memiliki aliran air, ada bagusnya aliran air ini langsung dari sungai atau dri sumber air lainnya tidak perlu besar, cukup mengalir saja, namun jika terbatas, bisa menggunakan sirkulasi tertutup.
Kolam sebaiknya dilapisi bahan anti air, seperti plastic atau terpal agar budidaya bisa maksimal.

Oke langsung saja.

Persiapan lahan.

Siapkan lahan yang akan digunakan sebagai media pemeliharaan/budidaya cacing sutra.
Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Persiapan Kolam
Gambar diatas saya rasa sudah dapat menjelaskan semuanya. Untuk dinding bisa menggunakan bambu atau bata.

Persiapan Media

Media yang dipergunakan sebetulnya beragam, bisa menggunakan lumpur sawah, lumpur bekas kolam lele, atau membuat lumpur yang kita fermentasikan. Untuk membuatnya, berikut cara yang bisa dilakukan:
  • Lumpur (cari lumpur dari sumber yang terdekat) 7 Bagian
  • Ampas tahu 1 Bagian
  • Dedak 1 Bagian
  • Kotoran ayam 3 Bagian
  • Em4 untuk memfermentasi
Campurkan bahan bahan diatas nlalu simppan pada wadah tertutup untuk di fermentasi selama 5-7 hari. Jika media tidak bau busuk berarti fermentasi berhasil dan bisa digunakan. Pembuatan disuaikan dengan luas media/kolam budidaya cacicng sutra.

 

Persiapan Budidaya

Masukan air kedalam kolam sampai tergenang, untuk mengecek apakan kolam bocor atau siap digunakan. langkah ini bisa dilewat kalau sudah yakin kolam aman hehe.
Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Masukan lumpur/media yang telah di fermentasi, kemudian masukan bibit cacing sutra. Bibit bisa diambil sendiri dari alam maupun beli. Jumlah bibit di sesuaikan dengan luas lahan/media/kolam budidaya.

Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Kolam yang telah diberikan lumpur media dan bibit Cacing Sutra

Pemberian pakan

Untuk pakan cacing sutra sebenarnya bisa menggunakan air dari kolam lele. Namun untuk memacu pertumbuhannya, bisa menambahkan pakan yang kita buat sendiri

Bahannya:
  • Kotoran ayam 6 Kg
  • Ampas Tahu 2 Kg
  • Dedak Halus 2 Kg
  • Molase 200 ml
  • Probiotik (EM4) 100ml

Cara membuat
Campurkan molase dan probiotik, lalu tambahkan air sebanyak 5 liter. Lalu diamkan selam 2 jam.
Campurkan kotoran ayam, dedak, dan ampas tahu lalu masukan pula campuran probiotik tadi, masukan kedalam wadah tertutup untuk di fermentasikan.

Pemberian pakan bisa diberikan seperlunya saja. (Disesuaikan dengan kebutuhan cacing sutra). Hal ini bisa jadi berbeda antar satu tempat dengan tempat lainnya.

Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Cacing Sutra Saat Pemeliharaan

Yang simple, untuk memberikan pakan pada cacing sutra ini bisa di aliri air dari kolam lele setiap hari selama 1-2 jam. Dan jika ada lele yang mati bisa di masukan kedalam kolam Cacing Sutra ini sebagai pakan. Supaya tidak bau, benamkan bangkai lele kedalam lumpur media. Berdasarkan pengalaman, produktifitas cacing sutra akan meningkat jika di kasih pakan bangkai ikan lele yang mati di kolam.


Pemanenan.

Pemanenan bisa dilakukan setelah berusia 2 bulan, atau setelah cacing padat dan berwarna merah

Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Cacing Sutra Siap Panen


Cara panen Dilanjut di postingan lain ya hehe, kepanjangan kalau di posting disini

Sebenarnya, tidak hanya di sela-sela kolam, di sela sela bangunanpun jadi. berikut contohnya:
Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Budidaya Casut di samping Rumah/Saung

Artikel, Cacing Sutra, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pembenihan, Resep, Tips dan Trik, Tutorial
Budidaya Casut di samping Rumah/Saung
Pokoknya asal ada tempat nganggur manfaatin, asal jangan di pinggir jalan, ntar kesenggol mobil hehe

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Sabtu, 12 September 2015

Dilema Petani Lele - Menekan Ongkos Kerja Vs Menaikan Harga Jual

Kenapa banyak petani lele kurang sukses menggeluti bisnis yang satu ini? padahal berbagai hal sudah dilakukan. dari mulai memperbanyak kolam, perbaikan pakan, dll. tapi ujung-ujungnya rugi juga. Ditambah lagi berbagai macam persoalan yang masih juga belum ketemu solusia, misal: Ternak lele pake full pelet untungnya tipis, pake alternatif tidak bisa mencapai target produksi.


Analisis, Artikel, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pemasaran,

Kebanyakan petani mencari solusi pakan alternatif untuk menekan ongkos produksi untuk meningkatkan keuntungan. namun efeknya adalah lele menjadi makanan kelas dua yang selalu terpinggirikan oleh komoditas ikan-ikan lain, misah Ikan mas, nila, dan gurame. padahal dari segi rasa lele memiliki cita rasa yang tidak terlalu berbeda, malah mungkin memiliki cita rasa khas yang tidak bisa dibandingkan dengan ikan lain.

Ada yang pernah menjelaskan pada saya bahwasannya Harga pelet itu ditetapkan berdasarkan harga bahan baku pembuatan. Bahan baku pelet (jenis apapun biasanya) adalah berasal dari import. jadi secara tidak langsung harga pelet itu standarisasinya adalah import.


Analisis, Artikel, Fakta dan Data, Kendala/Penyakit, Pakan Alternatif, Pakan Lele, Pemasaran,

Jadi selama harga lele masih menggunakan harga lokal, maka keuntungan yang didapat akan selalu tipis. Nah lalu supaya bisa untung dalam bisnis lele dan bisa menjaga keberlangsungan bisnis ini seperti apa? solusinya adalah menggunakan standar harga import juga dalam menjual lele. 

Intinya Usahakan:
Pakan Standar Import = Harga Jual Standar Import
Pakan Standar Lokal = Harga Jual Standar Import
Pakan Standar Lokal = Harga Jual Standar Lokal

Bagaimana????
  1. Bangun Komunitas/Jaringan yang kuat, pakai prinsip berjamaah jangan pake prinsip penjajah (tau lah yah kayak gimana)
  2. Jaga Kualitas, dan Stok. Smakin bagus stok tersedia, maka akan mudah mengendalikan harga, karena fluktuasi harga terjadi karena tidak terjaganya pasokan.
    Bisa dipelajari dari sistem Ayam Broiler
  3. Buat menjadi bentuk lain yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi
  4. Lain-lain (silahkan share solusi yang lain ya ...)

 Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Kamis, 04 Juni 2015

Ternak Lele VS Bisnis Lele

Bagi Newbie (Pemula) seperti saya kadang dalam memulai budidaya masih mengalami kebingungan dalam mengambil langkah pertama terjun dalam dunia per-lele-an. terutama yang memiliki latar belakang yang jauh dari dunia budidaya/Ternak. Sebut saja ketika sudah ada niat untuk terjun ke dunia per-lele-an ini kita akan akan dipusingkan dengan mulai mencari kemana kita akan menjual hasil panen dan lain-lain.

Analisis, Artikel, Lele Sangkuriang,
Satu hal yang ingin saya utarakan adalah sebelum memulai terjun ke dunia per-lele-an, terlebih dahulu kita harus menetapkan tujuan kita terjun kedalam dunia per-lele-an ini. apakan kita ingin ternak lele?, atau kita ingin bisnis lele?

Nah lho emang apa bedanya? gak tau juga ya hehe, cuma kita coba lihat aja dari bebera analogi dibawah ini.

Lalau kita cuma mau ternak lele itu gampang, karena untuk ternak lele tidak perlu banyak parameter yag di perhatikan. kita cukup punya 1 kolam, tebar dengan kepadatan 100/m3, selesai, kasih pakan apa aja yang lele suka Insya Allah ampe panen idup dan berhasil. Karena yang kita kejar saat ternak lele adalah hasil panen lele. bisa berhasil atau tidak panen. Gak usah difikirin tu hasilnya nutup biaya produksi apa enggak ya kan.

Nah lain halnya jika kita akan bisnis lele, kita harus mengerti alur produksi lele dari hulu sampai ke hilir, sekaligus pemasarannya. karena yang kita kejar dalam bisnis lele adalah profit/keuntungan. banyak hal yang harus di rencanakan dengan baik. contoh:
  1. Berapa banyak kolam yang harus dibuat agar bisa dengan cepat mengembalikan jumlah investasi kita
  2. berapa banyak tebar benih
  3. sistem budidaya apa yang efisien dan menghasilkan keuntungan paling banyak
  4. beli bibit dari mana yang bagus
  5. jual harus dengan harga berapa agar tidak rugi, 
  6. dll lah pokonya
jadi jangan terjebak dengan kata coba-coba. karena dijamin akan rugi, bisnis lele koq coba-coba hehe. walaupun cuma seratus ato dua ratus rebu tetep uang, kalo rugi ya nyesel juga bos. hehe

Oke dah ane gak mau kebanyakan nulis pegel juga, pokoknyamah gitu lah ya, tentukan tujuanmu supaya usahanya lancar.... Amiin.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Selasa, 31 Maret 2015

Kumpulan Video Budidaya dengan Sistem NWS

Bismillah, sekedar berbagi informasi dan menyebarkan semangat untuk para peternak lele. berikut ini saya tunjukan beberapa video budidaya lele sangkuriang yang saya lakukan dengan menggunakan sistem NWS (Natural water System). Semoga bisa menambah semangat dalam berbudidaya. 

Sebagai catatan berikut detail perlakuan dan konsisi saat budidaya.
  1. Lokasi/Kolam: Di Daerah Tinggi dengan Suhu Malam 18-20 C Siang 24-28 C. Kolam Bulat dan Kotak (Tembok).
  2. Pakan: Pelet Apung sampai Panen
  3. Benih: Ukuran 5-7
  4. Padat Tebar: 300/m3


Budidaya Lele sangkuriang dengan Sistem NWS di Kolam Bulat.



Budidaya Lele sangkuriang dengan Sistem NWS di Kolam Kotak Sudah Fase Merah.



Panen Lele sangkuriang dengan Sistem NWS di Kolam Bulat. 

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Senin, 30 Maret 2015

Memperhitungkan Jumlah Padat Tebar Ideal di Kolam Sendiri

Banyak diantara kita yang bingung mengenai jumlah tebar benih lele yang tidak masuk akal untuk per meter kubiknya, dan ada pula yang bingung ketika mendapati data tebar yang berbeda antar peternak. Namun sebenarnya kita harus Bijak dalam menanggapi masalah padat tebar ini. banyak faktor yang mempengaruhi jumlah padat tebar ini. 

Artikel, Fakta dan Data, Panduan, Tips dan Trik, Padat Tebar,
Berikut beberapa diantaranya adalah:
1. Jenis/Bentuk Kolam
2. Kedalaman Kolam,
3. Teknik Budidaya
4. Strain
5. Lokasi
6. Ukuran Lele
7. Pengalaman, dan masih banyak lagi.

Mengenai jumlah padat tebar maksimal untuk setiap tempat, lokasi, maupun jenis kolam, sebaiknya kita tidak menelan bulat-bulat informasi budidaya seperti ini. Namun kita juga tidak bisa menyalahkan informasi dari sesama pembudidaya ketika padat tebar yang kita aplikasikan ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinformasikan.

Kita mungkin mendengar ada yang mengatakan bahwa kepadatan lele itu 80/m3, 100/m3, 120/m3, 250/m3, 300/m3, bahkan sampai dengan 2500/m3. Jika dalam sebuah informasi dikatakan bahwa kepadatan lele dapat mencapai 100 ekor per meter kubik, maka bukan berarti itu angka yang pasti bagi kolam kita. Prinsip utama dalam budidaya adalah selalu think locally and act locally (Berfikir Global dan bertindak secara lokal).

Misal kita mendengar ada yang menebar lele dengan kepadatan 1000/m3, apakah mungkin? jawabannya mungkin, namun kita harus menyerap informasi secara menyeluruh. tanyakan apakah itu dipelihara sampai panen? panen ukuran berapa? ganti air berapa kali, apakah dibantu probiotik, dll. sehingga kita tidak salah kaprah mkenerapkannya di kolam kita sehingga malah menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Satu lagi contoh. Ketika mendengar ada yang menebar benih sebanyak 300/m3, sampai panen tidak ganti air, dll. telusuri lagi bagaimana keadaan kolam? jenis kolam yang di pakai apakah tembok atau terpal, bagaimana sistem pembuangan, sumber air, dll.

Nah jadi intinya, dalam menentukan padat tebar ideal untuk kolam kita, kita harus menyesuaikan lingkungan budidaya kita. Try and Error mutlak diperlukan. Oleh karena itu saya selalu menyarankan kepada newbie/pemula, agar tidak tergiur menebar lele dengan jumlah yang banyak. coba dulu dengan jumlah sedikit, misal 1000-2000 ekor per sekali tebar.

Semoga dapat menambah wawasan kita sebagai petani lele. Jaya terus petani Lele
 
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Kamis, 29 Januari 2015

Mengatasi Masalah Jamur pada Lele

Pada segment pembenihan, kita biasa mendapati terdapat bintik-bintik putih pada sekujur tubuh lele, maka kita harus waspada karena bintik putih ini akan menyebabkan lendir pada kulit lele hilang serta akan mengakibatkan kulit lele menjadi melepuh. 
Artikel, Herbal, Kendala/Penyakit, Management Air, Panduan, Pemasaran, Pembenihan, Probiotik, Tips dan Trik,
Image: alamtani
Hal ini akan berakibat fatal pada lele bahkan menyebabkan kematian. Untuk mencegahnya kita bisa melakukan hal berikut:
  • Lakukan Perawatan air secara rutin/intensif.
  • Pelihara air kolam tambahkan dengan menggunakan probiotik atau herbal.
  • Segera ganti air kolam bila kualitas air sudah mulai jelek
  • Dalam pemberian pakan usahakan diseduh terlebih dahulu menggunakan air hangat serta dicampur dengan probiotic dan cacing lalu di fermentasikan.

Bila lele kita budidaya sudah terlanjur terserang oleh penyakit ini maka kita dapat meramu obat herbal seperti berikut:
Bahan:
  • Siapkan 2 biji Bawang Putih,
  • 10 Lembar Daun Sirih,
  • 1/4 kg Kunir,
  • dan 10 lembar Daun Pepaya.
  • Bila tidak ada daun pepaya kita bisa menggunakan daun jambu biji atau daun kipahit.

Cara membuat dan menggunakannya
Haluskan semua di atas (bisa di blender).
Rebus bahan-bahan diatas dengan menggunakan 2 liter air bersih lalu biarkan sampai dingin.
Untuk penggunaannya kita dapat langsung menyiramkannya ke dalam kolam lele dengan dosis 1 gelas per hari (harus lakukan sampai ikan benar-benar sembuh). Tapi perlu diperhatian bahwa lele yang sudah terserang penyakit ini walaupun dapat diobati namun tetap saja akan ada yang mati.

Semoga masalah dan penyakitnya dapat terobati dan terselesaikan.

Sumber: Berbagai sumber (Komunitas Lele, http://benihikangunungkidul.blogspot.com)

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers