Selasa, 03 September 2013

Pemilihan Benih - SOP/Panduan Pembesaran Lele Sangkuriang Organik

Benih merupakan komponen vital dalam budidaya lele Sangkuriang. Dengan benih/bibit yang berkualitas, maka Insya Allah hasil yang di dapatkan juga dapat maksimal.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenli ciri-ciri bibit lele sangkuriang yang bagus/baik. untuk mengetahui hal ini, bisa dilihat disini.

Mengenali dan Memilih benih lele Sangkuriang yang berkualitas

Selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan bibit/benih lele sangkuriang yang baik. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh Bibit Ikan Lele Sangkuriang berkualitas bagus. Untuk mendapatkan bibit ikan lele berkualitas bagus sebaiknya memperhatikan beberapa hal :
  1. Jika memungkinkan, gunakan benih hasil pemijahan sendiri.
  2. Cari tempat membeli bibit/benih Ikan Lele Sangkuriangyang terpercaya.
  3. Pilih Jenis dan  Kualitas Indukan Bibit/benih Lele sangkuriang yang baik. Bibit lele yang  berkualitas biasanya dihasilkan dari indukan lele yang  jenis dan  kualitasnya terjamin. Selain pentingnya tata cara dan  perawatan ikan lele, faktor genetika juga sangat berpengaruh besar dlm pertumbuhan dan  daya tahan bibit ikan lele yang  akan dibudidayakan, sehingga  wajib bagi kita utk mengetahui jenis dan  kualitas indukan bibit lele yang  akan budidayakan.
  4. Perhatikan Kesehatan Bibit/Benih Lele Sangkuriang. Kesehatan bibit ikan lele merupakan faktor penting dlm memilih bibit lele yang berkualitas bagus. Meskipun bibit lele dihasilkan dari indukan ikan lele yang  berkualitas namun terkadang tata cara pemijahan dan  perawatan benih stlh penetasan yang  tidak baik mengakibatkan turunnya kualitas bibit lele. Bibit lele yang  kurus dan  hanya besar kepalanya saja  pertumbuhannya akan lambat, penyebabnya dpt karena penyakit atau ada yang  berpendapat ciri-ciri bibit lele tersebut biasanya berjenis jantan dan  pertumbuhannya lebih lama dari bibit lele betina.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Mengenali dan Memilih benih lele Sangkuriang yang berkualitas

Mengenali dan memilih bibit lele yang berkualitas, merupakan langkah awal yang baik saat memulai pembesaran lele sangkuriang. Bagaimana pun teknik yang digunakan, pakan yang diberikan, kolam yang disediakan, tidak akan menghasilkan hasil yang maksimal jika bibit/benih yang digunakan kurang memenuhi syarat. Saat memilih benih Lele Sangkuriang, pilih Benih yang memiliki Pergerakan yang lincah, lele dapat berenang dengan aktif dan sangat responsive. Permukaan badan/kulitnya harus mulus dan sewarna (seragam),


Benih harus mampu bergerak melawan arus yang lembut, caranya adalah dengan memiringkan wadah bibit ikan lele secara perlahan, jika secara umum atau sebahagian besar bibit bergerak melawan arus yang tercipta maka dapat disimpulkan bibit tersebut dalam keadaan baik. Sebaliknya sebagian besar bibit ikan lele langsung terbawa arus maka sebaiknya bibit ini jangan dibeli.

Kondisi kulit dan tubuh benih harus sempurna dan tidak boleh ada cacat. Semakin sempurna bagian-bagian tubuh bibit lele maka semakin baik. Jangan membeli bibit lele sangkuriang yang cacat atau ada bagian dari tubuh yang tidak sempurna karena akan menjadi masalah dikemudian hari.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Minggu, 01 September 2013

Jangan ternak Lele Sangkuriang!, Benarkah?

Judulnya serem. Jangan ternak Lele Sangkuriang!, gak nguntungin, cuma buang-buang duit saja. Entah berapa banyak yang menyarankan seperti itu, baik yang serius atau sekedar sambil lalu . Apa benar ya? sebenarnya banyak alasan yang merka utarakan, dan gak ada salahnya direnungkan. beberapa alasan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
  1. Ternak Lele Rugi
  2. Lele Harganya Murah
  3. Lele Itu Jorok, gak banyak yang suka
  4. Gak higienis.
  5. dll
Gambar zuberinsights.com
Wow, banyak juga ya, tapi kalo difikirikan dan kita renungkan sejenak, bener gak sih bisnis lele merugikan? hehe ini alasan yang cukup menggelikan buat saya. Kenapa? karena gak ada alasan yang menyebutkan kalo bisnis lain gak bakalan rugi, hehe. Rugi atau tidaknya suatu bisnis tergantung bagaimana cara kita mengelolanya. buktinya banyak orang yang sukses dan merapu puluhan bahkan ratusan juta rupiah perbulannya dari bisnis lele (salah satu contohnya: Fauzan, Sukses di Bisnis Lele Sangkuriang (Kisah Sukses)).

Lele itu murah? kata siapa? jangankan lele baju, motor, mobil semua barang ada yang mahal, ada yang murah. Tergantung bagaimana dan kepada siapa kita menjualnya. Kalau kemasannya bagus, promosinya oke, terus sasaran penjualannya pada orang-orang yang menenyukai lele harganya tentu saja akan tinggi. Apalagi jika hasil panen diolah telebih dahulu (misalnya: pecel lele, kerupuk, dll) pasti akan lebih menguntungkan dan bernilai tinggi.

Nah untuk yang satu ini, dulunya saya setuju, bahwa lele itu jorok, makanannya kotoran, dll. Namun dengan teknik yang sekarang dikembangkan pada Lele Sangkuriang (Teknik Budidaya Organik), saya rasa alasan ini sudah tidak relevan lagi. ditambah lagi pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan menjadikan budidaya lele tidak lagi sembarangan. Bahkan untuk memberikan limbah sisa saja (misal: ayam tiren, sosis, telur, dll) harus di olah telebih dahulu supaya layak.

Lele gak higienis? Untuk masalah ini memang perlu waktu menyadarkan baik peternak maupun pencinta lele untuk merubah image ini. Perlahan tapi pasti harus dapat merubah pola perkembang biakan lele menjadi lebih baik dan sehat, baik dengan mengubah kolam, melakukan management air, melakukan proteksi benih, management pakan, dll.

Satu hal yang sering terjadi saat akan memulai ternak lele, orang sering berifikir beternak lele itu mudah, asal ada kolam, ada air (air comberan pun jadi, karena lele ikan yang kuat), asal ada bibit maka udah bisa bisnis lele. Saya bisa pastikan ini adalah KESALAHAN PERTAMA DAN SANGAT FATAL YANG ANDA BUAT. karena jika caranya seperti ini maka hasilnya pun akan asal.

Ada beberapa pondasi dalam beternak lele sangkuriang:
  1. Managemen Kolam
  2. Management Bibit
  3. Management Air
  4. Management Pakan
Keempat prinsip dasar ini kalo kata senior saya sih seperti roda mobil, jika salah ban meletus, maka laju mobil tidak akan baik, begitupun dengan prisnip ini, kalo salah satunya tidak di jalankan dengan baik maka hasilnyapun akan kurang baik.

Arikel ini saya buat dengan maksud untuk sedikit share supaya dalam usaha ternak lele ini benar-benar serius, tidak hanya sekedar coba-coba dan menyerah saat mengalami kerugian. Semoga peternak lele di Indonesia semakin Makmur, Adil, dan Sejahtera, Amiin.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Kamis, 22 Agustus 2013

Persiapan Kolam - SOP/Panduan Pembesaran Lele Sangkuriang Organik

Untuk membuat kolam pembesaran, bisa menggunakan kolam tanah, kolam terpal, maupun kolam tembok/Beton. 

Namun yang akan dijelaskan disini adalah panduan/cara-cara/langkah-langkah untuk membuat kolam terpal. silahkan klik link berikut untuk panduan pembuatan kolam terpal:

Panduan Membuat Kolam Terpal Lengkap

Tambahan:
Supaya menghemat bambu, gali tanah sedalam 1,2 meter, lalu bersihkan dari kotiran yang akan merusak terpal, kemudian sisa terpalnya di gantung di bambu.

Berikut contohnya:



Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Selasa, 20 Agustus 2013

Kenali dan Atasi Penyebab Penurunan Kualitas Kolam Pembesaran Lele Sangkuriang

Ada banyak pertanyaan dan pengalaman selama melakukan budidaya Lele Sangkuriang ini. salah satunya adalah pertanyaan yang sering saya jumpai yaitu mengenai kolam. Kolam merupakan salah satu komponen penting yang dapat menentukan sukses tidaknya budidaya yang kita jalani.

Salah satu hal yang sangat mengganggu adalah penurunan kualitas air pada kolam selama budidaya. Padahal jika pelaksanaan sesuai dengan petunjuk, perubahan air tidak akan menurun secara signifikan sehingga menyebabkan pengaruh pada lele itu sendiri.

Berikut beberapa keterangan yang berkaitan dengan perubahan kualitas air pada kolam:

Kenapa kualitas air kolam lele mudah berubah/menurun?

Ada banyak penyebab perubahan ini berikut beberapa diantaranya:
  1. Lele hidup di satu tempat dalam berkembang
  2. Makan dan buang kotoran dikolam
  3. Pakan lele 100% pellet yang kaya akan protein hewani
  4. Penumpukan kotoran lele merupakan sumber amoniak yang jadi racun bagi lele 
  5. Pemberian pakan yang tidak memenuhi standar budidaya

Lalu apa ciri yang menandakan air kolam jelek?

  1. Air menjadi Bau
  2. Nafsu makan lele  turun
  3. Lele Stress
  4. Imunitas lele turun 
  5. Lele Mudah terkena penyakit 
  6. Lele mengalami Perut kembung dan posisi lele menggantung
  7. Lele Bergerombol pada ujung kolam atau pojokkan kolam
  8. Terjadi Penumpukan bangkai lele di dasar kolam

Lalu kecepatan turunnya kualitas air kolam di pengaruhi oleh apa?

  1. Sumber air
  2. Ukuran lele
  3. Kepadatan lele
  4. Pakan
  5. Aplikasi bahan kimia
  6. Cuaca
NB: Pakan dan kepadatan lele adalah faktor yang sangat berpengaruh, jadi harap diperhatikan untuk POIN ini
 

Cara Mengatasi Menurunya Kualitas Air Kolam

  1. Pengurangan/penambahan air kolam
  2. Sedot kotoran/bangkai ikan dalam dasar kolam
  3. Pembatasan kepadatan lele
  4. Penggunaan Bahan-bahan herbal seperti daun pepaya dan garam gosok
  5. Jika diperlukan dapat menguunakan dan Optimalkan penggunaan P.R.O.B.I.O.T.I.K

Mudah-mudahan postingan ini dapat bermanfaat bagi patilers semua

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Pendahuluan - SOP/Panduan Pembesaran Lele Sangkuriang Organik

Bismillahirahmanirahiim

Sebelum memulai sesuatu, tidak ada salahnya bagi kita untuk merencanakannya supaya segala sesuatunya berjalan dengan baik. Begtupun dengan SOP/Panduan ini saya harap bisa menjadi sebuah panduan untuk para peternak terutama yang baru dan ingin memulai budidaya Lele Sangkuriang.


SOP/Panduan ini adalah panduan untuk memulai ternak lele dengan teknik organik. Lalu mengapa saya memilih membuat panduan budidaya dengan teknik ini? Jawabanya adalah karena dengan cara ini, cara yang ditempuh tidak terlalu rumit, dana/biaya yang diperlukan cukup sedikit, dan hasil yang peroleh maksimal (telah dibuktikan oleh beberapa pembudidaya).

Oke kita mulai.

Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai ternak lele sangkuriang.
  1. Tentukan dahulu apa yang akan dilaksanakan, apakah kita akan beternak untuk belajar (coba-coba) atau mau memulai dengan skala produksi
  2. Jika baru pertama dan baru akan mencoba, buat kolam dengan ukuran 2x5x1,5 meter dengan padat tebar 1000 ekor per kolam. dan buatlah dulu 1 kolam. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil dan meminimalisir kerugian jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
  3. Cari suplier/penyedia bibit lele sangkuriang yang bagus. (jangan sampe pas kolamnya udah jadi baru nyari suplier bibit hehe).
  4. Jika sudah pada tahap melanjutkan dan cukup menguasai tentang pembesaran lele sangkuriang, silahkan buat kolam dengan ukutan produksi/bisnis dengan ukuran 4x6x1,5meter atau 8x10x1,5meter.
  5. Setelah diketahui pada posisi apa kita saat ini, silahkan dilanjut ke panduan selanjutnya.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Minggu, 18 Agustus 2013

Please, jangan obral Lele Sangkuriangmu

"Saya punya lele, dalam 2 minggu kedepan saya panen, ada yang mau nampung gak?". Sering saya mendengar kata-kata seperti ini dilontarkan oleh para pembudidaya lele sangkuriang. Sedih mendengarnya, setelah berjibaku membudidayakan lele dengan susah payah, mengeluarkan modal yang besar, meluangkan banyak waktu, eh koq hasilnya malah di obral sih?

Obral itu hanya untuk barang yang jumlahnya terlalu banyak jadi gak laku, atau memang kurang yang suka. nah kalo lele sangkuriang, saya yakin jutaan orang indonesia menyukai lele, terlebih kalau mereka sudah mencoba lele sangkuriang, pasti lebih banyak lagi yang suka.

Pasar selalu terbuka bagi lele sangkuriang, cuma masalahnya kita tidak punya akses kepasar, santai jangan terburu-buru, slow but sure aja, karena banyak pengepul nakal yang memainkan harga. jadi jual mahal dikit, karena pada dasarnya mereka juga butuh pasokan lele sangkuriang.

Yang paling utama adalah bagaimana menghasilkan lele berkualitas yang terus menerus, karena kalau hal ini bisa dicapai, maka para pengepul, atau bahkan pasar yang akan mendatangi kita untuk mendapatkan pasokan.

Dan yang terpenting, lele sangkuriang itu adalah baahn baku, jadi bisa diolah menjadi olahan lainnya sehingga kalaupun tidak ada yang membeli dalam bentuk lele, kita bisa jual dalam bentuk, kerupuk, abon, makanan kaleng, dan masih banyak lagi olahan lainnya.

Oke bos, Please, jangan obral Lele Sangkuriang mu karena masih banyak yang suka dan perlu sama  Lele Sangkuriangmu

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers