Selasa, 20 Mei 2014

Kekurangan dan Kelebihan Kolam Bulat/Bundar dan Kolam Kotak

Dalam budidaya lele, baik sangkuriang maupun jenis lele lain, ada beberapa jenis kolam yang lumrah digunakan. baik kolam terpal, tanah, beton, dan lain sebaginya. nah dari segi bentuk, kolam yang populer adalah kolam bulat/bundar dan kolam persegi. berikut kelemahan dan kelebihan kedua bentuk kolam tersebut.

Fakta dan Data, Kolam Lele, Kolam Bulat, Kolam Persegi
Kolam Bulat/Bundar (Arsip KLS)

Kelebihan kolam Bundar/Bulat

  • Lebih bagus untuk penerapan tebar padat tinggi, karena apabila ditambah aerasi maka difusi oksigen lebih merata. Pada teknik Bioflok yg membutuhkan pengadukan pun bisa lebih merata
  • Apabila dasar kolam dibuat kerucut, kotoran ikan pun akan langsung terpusat di central drain, sehingga manajemen kualitas air pun lebih baik. Atau pada saat sortir ukuran kecil, menguras ikan juga lebih mudah melewati central drain.
  • Tren baru, sehingga penerapannya terkesan "sophisticated"

Kekurangan kolam Bundar/Bulat

  • Untuk luas lahan yg sama, volume air kolam bundar lebih sedikit dibanding kolam kotak.. Contohnya area 3x3 m, apabila tinggi sama2 1 m maka kolam bundar hanya menampung 7 m kubik, lebih sedikit dibanding kolam kotak yg menampung 9 m kubik..
  • Itu baru satu kolam.. kalo aplikasi banyak kolam, kerugian pemanfaatan lahan menjadi lebih besar lagi..Maka untuk tebar padat rendah, lebih menguntungkan kolam kotak
  • Harga per m kolam bundar dari terpal lebih mahal dibanding kolam kotak dari terpal. Contohnya kolam bundar diameter 1 m (volume air 0,7 m kubik, harganya sekitar 150-200 rb.. Jauh lebih mahal dibanding harga terpal kotak untuk volume air yg sama)..
  • Selain harga kolam terpalnya yg lebih mahal, dibutuhkan minimal rangka besi wiremesh 5 mm yg tidak semua daerah ada.. kalaupun ada, tidak semua bisa beli ecer, harus 1 roll yg harganya bisa 3-4 juta)
  • Kolam bundar beton juga lebih mahal dibanding kolam kotak beton untuk volume air efektif yg sama. Apalagi dari bahan fibreglass, jauh lebih mahal lagi
  • Membangun banyak kolam bundar dari terpal tidak bisa dgn cara dempet seperti pada kolam kotak.. Pada kolam bundar beton memang bisa, tapi kebutuhan materialnya sama saja dgn membangun kolam terpisah

Fakta dan Data, Kolam Lele, Kolam Bulat, Kolam Persegi
Kolam Persegi (Arsip KLS)

Kelebihan kolam Kolam Kotak:

  • Harganya lebih murah, baik dari terpal ataupun beton
  • Volume air efektif pun maksimal.. kolam 3x3x1 akan didapat volume air 9 m kubik
  • Membangun banyak kolam kolam bisa dilakukan dgn cara dempet sehingga menghemat satu sisi dinding.. Misalnya membangun kolam kotak beton ukuran 3x3 sebanyak dua buah. Untuk satu kolamnya dibutuhkan keliling 12 m, maka apabila dibuat dua kolam dempet, keliling yg dibutuhkan hanya 21 m.
  • Kolam kotak dari beton pun bisa dibuat sudut melengkung dan dasar membentuk limas sehingga efektifitas manajemen airnya mendekati kolam bundar beton
  • Terpal kolam kotak mudah diperoleh di toko2 bangunan di kota sampai di desa

Kekurangan kolam Kolam Kotak:

  • Untuk aplikasi tebar padat tinggi yg membutuhkan tambahan aerasi dgn difusi oksigen yg merata, harus dibuat aerasi beberapa titik (ini sebetulnya bukan kekurangan yg signifikan)

Sumber: 
  • https://www.facebook.com/groups/komunitaslelesangkuriang/permalink/560285094089796/
  • Arsip KLS

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

Rabu, 07 Mei 2014

True Story Budidaya Lele - Ingin Untung Malah Buntung

Sebelumnya maaf bagi yang tidak setuju dengan bahasan yang akan saya tuliskan di bawah ini. Apa yang  tuliskan hanya sekedar curhat bagi para peternak pemula yang ingin terjun di budidaya lele sangkuriang atau lele apapun.

Kali ini ceritanya tentang pemberian pakan. tidak dapt dipungkiri, pakan merupakan cost/biaya terbesar dalam budidaya lele. Namun saya rasa tidak hanya dalam budidaya lele dalam budidaya lainpun pakan menjadi pengeluaran terbesar dalam budidaya. Berbagaimacam cara dilakukan untuk menekan pengeluaran pakan. baik dengan cara mencari pakan alternatif, maupun mencapurnya dengan berbagai macam probiotik.

Jadi ceritanya, dalam sebuah siklus budidaya, timbul niatan untuk menghemat pengeluaran pakan dengan mengganti pakan yang biasa digunakan dengan pakan yang harganya murah namun dengan tingkat protein yang lebih rendah dari pakan biasanya. Nah dalam kepala saya, kekurangan proteinya ini bisa diakali dengan menambahkan probiotik, karena konon katanya pemberian probiotik akan dapat meningkatkan kadar protein pada pakan.

Jadilah rencana itu dijalankan, 1,2,3 hari di jalani, lele lahap dan masih menunjukan tanda-tanda rakus. menuju hari ke 7-8, pakan sudah habis lebih dari 3 sak. Gejala aneh mulai timbul, kolam mulai berbau. awalnya baunya biasa saja, bau anyir, namun lama kelamaan baunya jadi sangat menyengat. namun lele tetap menunjukan kerakusan yang sama, jadi dalam fikiran saya lele masih sehat dan bagus perkembangannya.

Menuju sak yang ke 4, saya mulai menyadari bahwa pertumbuhan lele jadi tidak seimbang, sebagian lele bertambah besar, dan yang lainnya tetap kecil. padahal saat pemberian pakan, semuanya lahap menyantap pelet.

Nah dari sini saya mulai penasaran, dan saya putuskan untuk memindahkan lele ke kolam lain. Nah disini hal yang memilukan itu (cie cie bahasanya) terjadi. ternyata, di dasar kolam ketinggian lumpur sisa pelet hampit 2-3cm, dan inilah yang menyebabkan sangat bau. Hmmm, jadi ternyata lele memang rakus saat menyantap pelet namun beberapa saat kemudian di muntahkan kembali. wow jadi selama ini lelenya kelaparan dan saling memangsa sehingga pertumbuhannya jadi tidak seimbang.

Duh-duh pengen untung malah buntung, padahal dengan menggunakan pelet yang biasa saja keuntungan yang didapar masih berkisar 20-30%, nah sekarang malah 0% hehe.

Kesimpulannya:
  1. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan lele itu sendiri baik dari besar kecilnya ukuran pelet, kandungan nutrisi, dan lain sebaginya
  2. Kanibalisme bisa terjadi jika pasokan pakan tidak mencukupi kebutuhan lele itu sendiri.
  3. Efektifitas Pemberian Probiotik pada pakan juga tergantung pada jenis dan kualitas pakan itu sendiri. 
  4. hehe cuma itu sementara yang bisa saya simpulkan.
Nah ini Pengalamanku, mana pengalamanmu.
Salam: Taopik Ridwan

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers